Laporkan Masalah

PENGARUH PEMBERIAN CHITOSAN TERHADAP EKSPRESI OSTEOKALSIN DAN KADAR FOSFATASE ALKALI PADA PROSES PENYEMBUHAN TULANG

SURYANTO, drg. Prihartiningsih, SU, Sp BM(K), drg. Rahardjo, SU, Sp BM

2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU BEDAH MULUT

Defek tulang pada wajah dapat disebabkan adanya kehilangan tulang akibat trauma. Defek tulang ini perlu diisi bahan pengganti tulang sehingga dapat merangsang penyembuhan tulang, seperti graft tulang dan perancah. Salah satu perancah yang banyak terdapat di alam yaitu chitosan. Chitosan merupakan turunan chitin yang berasal dari eksoskleton crustacea. Chitosan bersifat biokompatibilitas, biodegradabilitas, sifat tidak beracun, dan kationik. Sifat kationik dari chitosan dapat merangsang osteoblas berproliferasi. Proliferasi osteoblas menghasilkan fosfatase alkali dan osteokalsin untuk mineralisasi tulang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mempelajari pengaruh chitosan terhadap ekspresi imunohistokimia osteokalsin pada sel osteoblas dan kadar serum fosfatase alkali pada proses penyembuhan tulang defek mandibula tikus. Tiga puluh ekor tikus berusia 3-4 bulan dilakukan pembuatan defek tulang pada parasimfisis mandibula kanan. Chitosan diaplikasikan pada defek tulang 15 ekor tikus dan 15 ekor lainnya tanpa aplikasi chitosan. Pengamatan ekspresi osteokalsin secara imunohistokimia dan kadar fosfatase alkali dalam darah dilakukan pada hari ke-7, ke-14, dan ke-21. Penelitian ini memperlihatkan pemeriksaan kadar fosfatase alkali dan ekspresi osteokalsin lebih banyak pada kelompok perlakuan yang diberikan chitosan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa pemberian chitosan (p<0,05) pada hari ke-7, ke-14, dan ke-21 pasca pembuatan defek. Penelitian ini juga memperlihatkan hubungan korelasi positif (p<0,05) dan koefisien korelasi 0,516 yang berarti hubungan sejalan antara fosfatase alkali dan osteokalsin. Pemberian chitosan secara topikal dapat meningkatkan ekspresi osteokalsin dan jumlah fosfatase alkali dalam darah sehingga meningkatkan proses penyembuhan tulang.

Facial bone defects can be caused by bone loss due to trauma. These bone defects need to be filled with bone substitute materials which can stimulate bone healing, such as bone graft and scaffold. One of the scaffolds which is widely available in nature is chitosan. Chitosan is derived from chitin exoskeleton crustaceans. Chitosan is biocompatible, biodegradable, non-toxic, and cationic. The cationic nature of chitosan can stimulate osteoblasts to proliferate. The proliferation of osteoblasts produces alkaline phosphates and osteocalcin for bone mineralization. This study aimed to see and to study the effect of chitosan on osteocalcin expression on osteoblast by immunohistochemistry and serum levels of alkaline phosphatase in bone healing process of mandible defects in rats. Thirty rats aged 3-4 months were fabricated with bone defect on the right mandible parasymphysis. Chitosan was applied to the bone defect from 15 rats and 15 other were not treated with the application of chitosan. The observations of the osteocalcin expression by immunohistochemistry and serum levels of alkaline phosphatase in blood were made on the 7th, 14th, and 21st day. This study showed observation of alkaline phosphatase levels and oosteocalcin expression were more in the treatment group applied with chitosan compared to the control group without application of chitosan (p<0,05) on 7th,14th, and 21st day after fabricated bone defect. This study showed a positive correlation (p,0,05) and correlation coefficient 0,516 which mean alkaline phosphatase and osteocalcin have connection. Topical application of chitosan improved the osteocalcin expression and serum levels of alkaline phosphatase thus improved the healing process of the bone.

Kata Kunci : Chitosan, Fosfatase alkali, Osteokalsin, Penyembuhan tulang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.