Laporkan Masalah

ANALISIS PENGARUH UPAH MINIMUM PROVINSI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) DI INDONESIA TAHUN 1998-2015

DIMAS PURBO W.F.P, Latri Wihastuti, S.E.,M.Sc.

2016 | Tugas Akhir | D3 EKONOMIKA TERAPAN SV

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dalam pengelompokan negara berdasarkan taraf kesejahteraan masyarakat. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran merupakan masalah sentral yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan yang ada pada suatu wilayah, semakin tinggi pengangguran akan meningkatkan jumlah penduduk miskin. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kenaikan upah minimum provinsi terhadap tingkat pengangguran terbuka (TPT). Kenaikan upah minimum sepantasnya menjadi keuntungan bagi angkatan kerja, akan tetapi teori makro ekonomi menyebutkan akibat dari kenaikan upah minimum akan meningkatkan jumlah pengangguran. Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dengan data panel tahun 1998-2015. Hasil penelitian ini menunjukkan setiap kenaikan upah minimum secara signifikan menurunkan jumlah pengangguran pada tahun 1998–2015 di Indonesia. Nilai konstanta regresi variabel upah minimum provinsi yaitu 11.8180. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan upah minimum provinsi sebesar 1% akan mengurangi pengangguran sebesar 11.81%. Koefisien upah minimum yaitu -0.3484. Persamaan ini menunjukkan bahwa upah minimum provinsi terhadap pengangguran terbuka memiliki hubungan yang negatif.

Indonesia is one of the developing country in the grouping of countries based on the welfare of the community. One of the problems faced by developing countries, including Indonesia is the problem of unemployment. Unemployment is a central issue that can take an effect of proverty level that exist in an area, the higher the unemployment will increase number of the poor. The aims of this research is to explain the effect of the increase provincial minimum salary to open unemployment (TPT). The minimum salary increase is appropriate to be profit for the labor force, but the macroeconomic theory mentions result of increases in the minimum salary will increase unemployment. Simple linear regression was used with panel data from 1998 to 2015 year. The results show that if minimum salary increase significantly the number of unemployed in the years 1998-2015 in Indonesia are decline. Constant value variable regression provincial minimum salary is 11.8180. This suggests that any increase in the provincial minimum salary of 1% would reduce the unemployment rate to 11.81%. Minimum salary coefficient is -0.3484. This equation shows that the provincial minimum salary on unemployment has a negative relationship.

Kata Kunci : pengangguran, upah minimum, Indonesia