LIFE CYCLE ASSESSMENT PRODUK KERIPIK SALAK DI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SRI REJEKI ANEKA OLAHAN SALAK CRISTAL

EKKY YAHYA BINTANG, Dr. Ir. Wahyu Supartono; Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc

2016 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Olahan salak di kawasan agrowisata Turi, Sleman, Yogyakarta memiliki potensi untuk berkembang. Salah satu produk olahan salak yaitu keripik salak. Keripik salak memiliki siklus hidup mulai dari proses penyediaan bahan baku dan bahan tambahan, proses produksi hingga pengemasan dan pemasaran produk. Proses siklus hidup tersebut menghasilkan input dan output yang kemudian dapat memiliki potensi dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi yang dibutuhkan, emisi yang dikeluarkan, dan potensi dampak terhadap lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Life Cycle Assessment (LCA). LCA memungkinkan untuk mengetahui penggunaan energi, pengeluaran emisi, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan dari siklus hidup produk keripik salak. Penelitian dilakukan di KWT Sri Rejeki Aneka Olahan Salak Cristal, Turi, Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan energi dari produksi keripik salak Aneka Olahan Salak Cristal berasal dari manusia, listrik, LPG, dan bahan bakar minyak (BBM). Konsumsi energi untuk 1 kg keripik salak Cristal dari masing masing sumber energi sebesar 0,5833 MJ, 5,7509 MJ, 26,13 MJ, dan 4,6774 MJ. Emisi yang dihasilkan dari 1 kg keripik salak Crisal adalah CO2 sebesar 2969,5109 gram, CO sebesar 89,7162 gram, SO2 sebesar 1,598 gram, NOx sebesar 14,3816 gram, CH4 sebesar 0,0495 gram, dan N2O sebesar 0,0054 gram. Emisi tersebut menghasilkan dampak lingkungan berupa GWP 3,1132 kg CO2-eq, AP 0,0116 kg SO2-eq, dan 0,0018 kg NOx-eq.

Processed snakefruit in the agrotourism area, Turi, Sleman, Yogyakarta has the potential to be developed. One of the product from processed snekafruit is snakefruit chips. Snakefuit chips have a life cycle ranging from the supply of raw materials, production processes, packaging and marketing. The life cycle processes generate input and output which can have a potential impact on the environment. The purpose of this study study was to determine the required energy, emission, and the potential impact on the environment. Method for this research was the Life Cycle Assessment (LCA). LCA allowed to determine energy use, emissions, and enviromental impact which are generated during the life cycle of the snakefruit chips in Sri Rejeki Aneka Olahan Salak Cristal, Turi, Sleman, Yogyakarta. The results of this study showed that the use of energy from the production of snakefruit chips Cristal are human, electricity, LPG, and gasoline. Energy consumption for 1 kg of snakefruit chips Cristal of each source of energy 0,5833 MJ; 5,7509 MJ; 26,13 MJ; and 4,6774 MJ. Emissions produced from 1 kg of snakefruit chips Crisal was 2969,5109 grams of CO2, 89,7162 grams of CO, 1,598 grams of SO2, 14.3816 grams of NOX, 0,0495 grams of CH4, and 0,0054 gram of N2O. Those emissions cause environmental impacts such as of GWP was 3,1132 kg CO2-eq, AP was 0,0116 kg SO2-eq, EP was 0,0018 kg NOX-eq.

Kata Kunci : keripik salak, energi, emisi, LCA/ snakefruit chips, energy, emissions, LCA