POLA SEBARAN TEMUAN ARKEOLOGIS MASA KLASIK DI LERENG TIMUR GUNUNG MERAPI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

RIZAL YOGA PRAYOGA, Drs. Jarwo Susetyo Edy Yuwono, M.Sc.

2016 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Lansekap yang tidak banyak berubah menjadikan lereng timur Gunung Merapi memiliki karakteristik lereng gunungapi yang bertopografi curam hingga terjal yang kurang berpotensi untuk pemukiman. Di sisi lain, situs masa klasik di lereng timur Gunung Merapi berada pada elevasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan situs masa klasik yang berada di barat dan selatan Gunung Merapi. Situs di lereng timur Gunung Merapi berada pada elevasi 700 mdpal hingga 1300 mdpal dan meliputi 4 topografi yaitu topografi dataran, lereng landai, lereng curam dan lereng terjal. Permasalahan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola sebaran temuan arkeologis masa klasik di lereng timur Gunung Merapi dan faktor–faktor yang mempengaruhi pola sebaran tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola sebaran temuan masa klasik di lereng timur Gunung Merapi, menjelaskan faktor–faktor yang mempengaruhi pola sebaran situs tersebut dan juga mendata situs yang belum tercatat oleh penelitian yang terdahulu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan spasial, pendekatan morfologi, dan pendekatan lokasional.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data situs yang tercatat berupa data inventaris, laporan kegiatan arkeologi, karya ilmiah termasuk skripsi, tesis dan desertasi, dan survei lapangan peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan pola sebaran situs masa klasik di daerah penelitian adalah mengelompok dalam 5 konsentrasi. Faktor yang mempengaruhi pola sebaran tersebut yang paling kuat adalah fitur alam yang khas, selain itu terdapat faktor lainnya yaitu sumberdaya air berupa sungai, dan topografi.

The landscape of eastern slope of Mount Merapi has not much changed due to its steep topographical characteristic, which has made it unfeasible for settlement. On the other hand, classical archaeological sites in the eastern slope of Mount Merapi have higher elevation compared to others in the western and southern slopes of the same mountain. The sites in the eastern slope are located between 700 m and 1,300 m asl and cover 4 (four) kinds of topography that include flat, sloping, steep, and very steep. The problems studied in this research are to find out about the distribution of classical archaeological sites in the eastern slope of Mount Merapi and the factors that influence the pattern. The objectives are to investigate the distribution pattern of classical archaeological sites in the eastern slope of Mount Merapi, explain the factors that affected the pattern while cataloging unrecorded sites. The approaches used are spatial, morphological, and locational approach. The data is gathered from data log, archaeological reports, scientific writings including graduating paper, thesis, and dissertation, and fieldwork. The result shows that the distribution of archaeological sites in the eastern slope of Mount Merapi is consecrated into 5 (five) locations. The factors that influenced the pattern are typical natural features, water sources such as river, and the topography.

Kata Kunci : pola sebaran, arkeologi spasial, lereng timur Gunung Merapi.