PENGEMBANGAN DAN VALIDASI SKOR PREDIKSI KEMATIAN PADA ANAK DENGAN PNEUMONIA
AMBARSARI S. N. L., dr. Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.AK
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikLatar belakang: Pneumonia merupakan penyebab utama kematian anak di bawah lima tahun di negara berkembang. Pengembangan skor prediksi kematian yang sederhana dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan angka kematian akibat pneumonia. Tujuan: Mengembangkan dan melakukan uji validitas terhadap skor prediksi kematian pada anak dengan pneumonia. Metode: Kami melakukan penelitian kohort retrospektif pada anak (2 bulan sampai 5 tahun) yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito dengan pneumonia sejak Januari 2009 sampai Desember 2014. Kami menggunakan metode Spiegelhalter Knill-Jones untuk mengembangkan skor kematian, dilanjutkan dengan validasi internal. Prediktor kematian dengan likelihood ratio (LR) < 0,5 atau > 2 dimasukkan dalam sistem skor. Cut off point skor total ditentukan dengan kurva receiver operating characteristic (ROC). Hasil: Dari 225 anak yang memenuhi kriteria, 42 (18,7%) meninggal. Prediktor kematian yang memenuhi kriteria LR adalah usia <6 bulan (LR 2,05), takikardia (LR 2,11), saturasi oksigen (SpO2) <92% (LR 2,54), anemia (LR 0,38) dan leukositosis (LR 2,04). Skor prediksi kematian terdiri atas usia (skor=5 bila usia <6 bulan dan 0 bila >6 bulan); frekuensi nadi (skor=6 bila takikardia dan -8 bila normal); saturasi oksigen (skor=3 bila SpO2 <92% dan 0 bila SpO2 >92%); hemoglobin (skor=4 bila anemia dan -6 bila normal), leukosit (skor=3 bila leukosit dan 0 bila normal). Total skor 3 mempunyai sensitivitas dan spesifitas terbaik, yaitu 85,7% dan 72,1%. Dari validasi internal dengan nilai cut off skor > 3 menunjukkan nilai sensitivitas 78,04%, spesifisitas 75,46% dan nilai area ROC 0,83. Kesimpulan: Skor prediksi kematian pneumonia 3 dapat digunakan untuk memprediksi kematian pada anak dengan pneumonia.
Background: Pneumonia is a leading cause of mortality in children under five years of age. Development of a simple score to predict death can improve the quality of care and reduce childhood mortality from pneumonia. Objective: To develop and validate mortality prediction score in children with pneumonia. Methods: We conducted a retrospective cohort study of children (2 months to 5 years) who were admitted to Sardjito hospital with pneumonia between 2009 and 2014. We used the Spiegelhalter Knill-Jones method to develop the scoring system, followed by interval validation. Factors with a likelihood ratio (LR) < 0.5 or > 2 were retained to develop the prediction score. Cut off point of total score was determined with ROC curve. Results: Of 225 eligible children, 42 (18.67%) died. Factors with eligible LR were age <6 months (LR 2.05), tachycardia (LR 2.11), SpO2 <92% (LR 2.54), anemia (LR 0.38) and leukocytosis (LR 2.04). The mortality prediction score consists of age (score=5 if age <6 months and 0 if >6 months); heart rate (score=6 if tachycardia and -8 if normal); oxygen saturation (score=3 if SpO2 <92% and 0 if SpO2 >92%); hemoglobin (score=4 if anemia and -6 if normal); leukocytes (score=3 if leukocytosis and 0 if normal). A total score > 3 had the best combination of sensitivity (85.7%) and specificity (72.1%). After internal validation, mortality prediction score showed the sensitivity 78.0%, specificity 75.4% and ROC area was 0.83. Conclusion: The pneumonia mortality prediction score > 3 can predict mortality in young children with pneumonia.
Kata Kunci : pneumonia, kematian, prediksi, skor/pneumonia, mortality, prediction, score