Laporkan Masalah

PENGELOLAAN KONFLI K SOSIAL LASKAR ISLAM DENGAN WARGA MASYARAKAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN WILAYAH (STUDI DI KELURAHAN GANDEKAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA )

AGUS TRI TJAHYONO, Prof. Dr. Armaidy Armawi, Dr.Samsul Maarif,M.A

2016 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Konflik yang terjadi di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres kota Surakarta telah menimbulkan kerugian baik fisik maupun non fisik, awalnya adalah konflik antar preman kemudian konflik berkembang dan melibatkan Laskar Islam dengan warga masyarakat/ preman, konflik sosial diawalai oleh ejekan dari kelompok Laskar Islam ditanggapi dengan peyerangan dan pembakaran sepeda oleh warga masyarakat/preman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan konflik sosial Laskar Islaam dengan warga masyarakat/preman dan bagaimana implikasinya terhadap ketahanan wilayah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu menekankan pada penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data yang menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian ini juga dikumpulkan dari bahan-bahan kepustakaan dalam bentuk buku, jurnal, situs internet, dan sumber-sumber kepustakaan lainnya untuk mendiskripsikan fakta-fakta serta fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan Konflik sosial antara Laskar Islam dengan warga msyarakat di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah. Hasil penelitian didapatkan bahwa konflik sosial yang terjadi antara Laskar Iskam dengan warga masyarakat/ preman disebabkan oleh dendam pribadi, faktor ekonomi dan kondisi sosial budaya berupa kebiasaan mabuk-mabukan, konflik sosial yang bersifat personal di transformasi ke konflik kelompok dengan membawa simbol agama. Upaya pengelolan konflik sosial dalam bentuk fisik seperti berupa penutupan jalan-jalan , memperketat penjagaan dan memperbanyak jumlah aparat keamanan. Bentuk nonfisik seperti pemberlakuan jam malam, sikap masyarakat yang tiarap, membentuk forum lintas agama (FORSITA) kirab budaya bentuk kegiatannya pekan bhenika dan bulan bhenika sehingga konflik sosial tersebut tidak memberikan Imflikasinya negatif terhadap ketahanan wilayah. Pemerintah daerah bersama unsur terkait dapat meningkatkan dan mempertahankan kearipan lokal sehingga dapat mencegah dan mempertahan situasi yang damai agar tidak terjadinya konflik sosial, dan pembangunan ketahanan wilayah dapat terwujud.

The conflict at Gandekan sub-district, Jebres district, Surakarta city has couse material and non-material loss. It started with hoodlum and then developing with the involvement of Laskar Islam and civilian. This social conflict began with Laskar Islam group mockery then responded with attack and bikes burning by the hoodlum. This research purpose is finding out social conflict management on civilians and its implication on area resilience. The research method in use is descriptive qualitative research. It focuses on field research with data collecting technique such as observation, interview, and documentation. The data are also collected of bibliographical materials such a book, journal, internet sites, and other bibliographical resources. This data will describe facts and phenomena relate to social conflict management of Laskar Islam and society at Gandekan sub-district, Jebres district, Surakarta city and its implication on area resilience. The research result shows social conflict of Laskar Islam and civilian is due to personal grudge, economic factor, and social culture condition in the format of getting drunk. This social conflict began with personal conflict transforms into group social conflict involving religious symbol. The efforts to manage this social conflict physically are roads blockades, security restricting, and increase security personnel. The non-physical efforts are curfew, society self-effacing attitude,, establishing interreligious forum (FORSITA), and cultural parades with bhinneka week and month. Therefore this social conflict will not caused negative implication on area resilience. Local government and related elements will able to enhance and protect local wisdom. It will avoid and provide protection of social conflict and area development resilience will be established.

Kata Kunci : Social conflict, Laskar Islam vs. hoodlum, area resilience.

  1. S2-2016-354820-abstract.pdf  
  2. S2-2016-354820-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-354820-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-354820-title.pdf