Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA REVISI ANGGARAN Studi Kasus pada Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK-LIPI)

RANI OKTASARI, Prof. Slamet PH., MA., MEd., MA., MLHR., PhD.

2016 | Tesis | S2 Akuntansi

Penyerapan anggaran senantiasa cenderung rendah pada awal tahun kemudian menumpuk pada akhir anggaran. Kondisi seperti itu selalu berulang pada setiap tahun anggaran. faktor-faktor penyebab rendahnya penyerapan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) bahwa ada keterkaitan antara dokumen anggaran, revisi anggaran dan penyerapan anggaran. Pengukuran Kinerja Pelaksanaan Anggaran didasarkan pada aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan, kepatuhan terhadap regulasi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan. Pengukuran kinerja pelaksanaan anggaran dilakukan dengan menggunakan vaiabel-variabel yang terkait dengan pelaksanaan anggaran sebagai indikatornya salah satunya adalah penyerapan anggaran dan revisi anggaran. seringnya terjadi revisi anggaran akan memengaruhi penilaian kinerja pelaksanaan anggaran serta mengakibatkan terhambatnya proses penyerapan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya revisi anggaran dan menemukan strategi yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (IPSK-LIPI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan informan/narasumber dipilih dari para pelaku pengelola keuangan secara langsung dengan mempertimbangkan kompetensinya. Selanjutnya data hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan tehnik Miles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa revisi anggaran terjadi karena tiga faktor, yaitu: (1) revisi anggaran karena kendala dalam proses penyusunan anggaran di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI; (2) revisi anggaran karena permasalahan internal Satker sendiri; dan (3) revisi anggaran karena kebijakan pemerintah. Strategi untuk memperbaiki permasalahan seringnya terjadi revisi anggaran di Kedeputian Bidang IPSK-LIPi dimulai dari proses penganggaran dan ketika pelaksanaan anggaran.

Absorption always tends to be low in the early years and then accumulate at the end years. Such conditions are always repeated in each financial year. There are linkages between the budget document, the revised budget and budget spending. Budget Execution Performance Measurement is based on aspects of planning and implementing the suitability, compliance with regulations and the effectiveness of the implementation of the activities. Performance measurement budget execution is done by using variabels associated with the implementation of the budget as one indicator of which is the absorption of the budget and budget revisions. Frequent budget revisions will affect the assessment of performance, budget execution and lead to delays in the budget absorption. This study aims to identify the factors that cause the revised budget and find a strategy that needs to be done to overcome the problems that occur in the Deputy of Social Sciences and Humanities - Indonesian Institute of Sciences (IPSK-LIPI). This study used qualitative methods case study, informants/sources selected from the perpetrators of financial managers directly by considering their competence. Furthermore interview data were analyzed by using the technique taken from Miles and Hubberman. The results showed that the budget revision occurred because of three factors, namely: (1) a revised budget due to constraints in the budget process at the Deputy IPSK-LIPI; (2) the revised budget due to internal problems; and (3) the revised budget for the government's policy. Strategies to resolve the problem of frequent revisions in the budget starting from the budgeting process and budget execution.

Kata Kunci : penganggaran, penyerapan anggaran, pelaksanaan anggaran, revisi anggaran, strategi, budgeting, budget spending, the implementation of the budget, revised budget, strategy

  1. S2-2016-375597-abstract.pdf  
  2. S2-2016-375597-bibliography.pdf