Laporkan Masalah

KENAKALAN REMAJA GENG MOTOR SCOOTERIST DI KOTA BANDUNG

WILLIA NOVI ARYANI, Drs. Suparjan. M.Si

2016 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

INTISARI Fenomena yang terjadi di Kota Bandung pada saat ini adalah maraknya geng motor, balapan liar/ugal-ugalan yang sangat menganggu ketentraman masyarakat setempat yang di lakukan oleh remaja yang masih duduk di Bangku SMP dan SMA. Belakangan ini masyarakat di Kota Bandung di kejutkan dengan adanya berita di berbagai media, elektronik, baik media cetak (Koran, majalah, tabloid), maupun media elektronik (radio, TV, Internet) perihal tindakan kekerasan yang di lakukan oleh para pemuda yang tergabung dalam geng motor di Kota Bandung. Pada Tahun 2005 Pemerintah Kota telah menetapkan UU Larangan adanya balapan liar atau geng motor di Kota Bandung tapi larangan tersebut tidak terlalu di perhatikan oleh para anggota geng motor di Kota Bandung. Tujuan Penelitian ini yakni: Untuk mengetahui kenakalan remaja geng motor Kota Bandung dan untuk mengetahui upaya Pemerintah Kota Bandung dalam mengatasi maraknya aksi geng motor. Manfaat penelitian di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat dalam hal mengatasi maraknya aksi geng motor yang ada di Bandung, serta sebagai bahan informasi bagi mereka yang berminat menjadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama. Penelitian ini di lakukan di Kota Bandung Jalan Soekarno Hatta, depan carefuor, Jalan Supratman, Jalan AH. Nasution Desa Cipadung Permai, Jalan Cibiru Bandung, Gasibu depan Gedung Sate, dan Dago Pakar. Ke tujuh tempat tersebut menjadi tempat maraknya aksi geng motor di Kota Bandung. Informan yang telah di ambil dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung. Terdiri dari anggota geng motor, aparat Kepolisian, Pemerintah Kota Bandung, Dinas Pendidikan, Orang tua, Tokoh masyarakat, Forum Komunikasi Indonesia. Oleh karena itu, di gunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sementara itu, analisis hasil penelitian menggunakan Teori interaksi sosial dalam Psikologi Sosial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kenakalan remaja geng motor di Kota Bandung ini sudah mengganggu ketentraman masayarakat banyak. Namun demikian, Pemerintah Kota dan aparat Kepolisian berusaha memberantas aksi geng motor ini, dan sudah merencanakan akan membuat lapangan khusus untuk para anggota geng motor untuk mereka melakukan balap-balapan supaya ekspresinya tersampaikan. Di sisi lain aparat Kepolisian mengadakan pembinaan kepada anggota geng motor yang tertangkap ketika razia. Selain pembinaan aparat Kepolisian mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Bandung. Sedangkan Pemerintah Kota Bandung akan membuat lapangan Sirquit untuk para remaja menyalurkan ekspresinya. Hal tersebut di lakukan agar Kota Bandung meminimalisir tindakan kriminal yang di lakukan oleh para geng motor yang di lakukan oleh anak remaja. Kata kunci: geng motor, kenakalan remaja.

ABSTRACT The phenomena that occurs in Bandung recently is the high frequency of motor gang deliquency, ilegal race and danggerous driving. These things are done by teenagers who are still in junior and senior high school. This phenomena has distrub the local community is startled by the crime news rose in media (New Paper, Tabloid, Radio, Tv) that done by motor gang teenagers. In 2005 local goverment has passed the law about prohibition of ilegal race and motor gang. Unfortunately, the low is ignored by the motor gang member. This research aims to analyzed the effort of local goverment in adressing the motor gang disturbances. The benafit of this research is as suggestion for local goverment and community in order to over come the motor gang disturbance furthermore, this research can used as references for similar next research. The research was conducted in Bandung, Jalan Soekarno Hatta, front Carefuor, Street Suresh, Jalan AH. Nasution Cipadung picturesque village, Jalan Cibiru, front Gasibu Sate building, and Dago experts. The seven places are the places where the rampant gang motorcycle in Bandung. Informants who have been taken in this study are the urban communities in Bandung. Informants are consisting of a motorcycle gang members, police officers, city government, education institution civil servant, parents, community leaders, FKI . The purpose of this study are: To know the juvenile delinquency motorcycle gang in Bandung and to know the city government's efforts addressing rampant motorcycle gang . The research method is used qualitative descriptive approach. The analysis of the results using theoretical framework of social interaction in social psychology. This research shows that. the juvenile delinquency motorcycle gang in Bandung delinquency often occur. Many people complain with their motorcycle gang existences because it was disturbing the tranquility of the community a lot wever, the local Goverment and the police tried to eradicate this motorcycle gang action, and had planned to create a special court for members of the motorcycle gang to they do racing so that his expression conveyed. On the other hand, the police hold coaching to motorcycle gang members that were arrested when they were caught when the raid. Beside that, Government also provide extension training to many schools in Bandung. Then, the government will make the sirquit field for teenagers to express their interest. This is done in order to minimize the criminality rate that the teenagers motorcycle gang do. Keywords: Motorcycle gangs, Delinquency,

Kata Kunci : geng motor, kenakalan remaja

  1. S2-2016-373098-abstract.pdf  
  2. S2-2016-373098-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-373098-title.pdf