Laporkan Masalah

Aplikasi sistim monitoring dan evaluasi program pembangunan :: Kasus program kemitraan bagi pengembangan ekonomi lokal

ROHMAN, Arifin Bakti Nur, Dr. Agus Dwiyanto

2003 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Monitoring dan evaluasi program pembangunan merupakan kegiatan penting dalam cycle manajemen pembangunan, karena menghasilkan informasi mengenai pelaksanaan program pembangunan secara lengkap yang dapat dijadikan sebagai acuan awal bagi program pembangunan baru yang akan dikembangkan dan informasi pendukung bagi program pembangunan lain yang sedang berjalan. Kemitraan bagi pengembangan ekonomi local (KPEL) merupakan suatu program pembangunan yang diinisiasi oleh Bandan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). United Nation Development Programme (UNDP) dan UN-Habitat untuk menjawab berbagai isu-isu strategis pembangunan di Indonesia melalui project document nomor INS nomor 21 tahun 1997. Dan, program ini diimplementasikan secara luas sejak tahun 2001. Studi ini dilakukan untuk mengetahui kinerja aplikasi sistem monitoring dan evaluasi program KPEL serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja aplikasi sistem monitoring dan evaluasi program tersebut. Berdasarkan telaah literatur dan pertimbangan empiris, studi ini memusatkan perhatiannya pad variabel kapasitas organisasi penanggung jawab program, kapasitas oragnisai pelaksana monitoring dan evaluasi programdan faktor lingkungan. Dengan menetapkan informasi kunci dari personel di organisasi penanggungjawb, organisasi pelaksana monitoring dan evaluasi program, pelaksana lapangan serta personel di suprastruktur diatas penanggungjawab program serta dokumentasi secretariat program, maka diketahui aplikasi dari sistem monitoring dan evaluasi program KPEL menunjukkan kinerja yang kurang berhasil dalam menggambarkan kinerja program secara obyektif, responsibilitas sistem monitoring dan evaluasi menunjukkan kinerja yang kurang berhasil dalam memenuhi tuntutan dokumen program. Sedangkan pemanfaatan hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan adanya pemnafaatan hasil sistem monitoring dan evaluasi dalam penyempurnaan substansi dan manajemen program. Kesimpulannya, kinerja aplikasi sistem monitoring dan evaluasi program KPEL menunjukkan kinerja yang kurang berhasil memenuhi tujuan dibangunnya sistem tersebut. Penelitian ini juga memperlihatkan variabel kapasitas organisasi penanggungjawab program, kapasitas organisasi pelaksana monitoring dan evaluasi program serta lingkungan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap pencapaian kinerja aplikasi sistem monitoring dan evaluasi program KPEL. Untuk meningkatkan kinerja aplikasi sistem monitoring dan evaluasi program KPEL dan pengelolaan hubah luar negeri maka direkomendasikan kepada: (a) Pengelola program KPEL untuk menyempurnakan disain sistem monitoring dan evaluasi programnya: (b) Bagi pengelola program pembangunan lain, untuk membangun sistem monitoring dan evaluasi secara desentralistik dan partisipatif; (c) Bappenas untuk menertibkan pelaksanaan kebijakan penganggaran proyek pembangunan yang ada di lingkungan Bappenas dengan menghilangkan model tolok ukur dalam Daftar Isian Proyek Pembangunan (DIPP); (d) Pemerintah Indonesia untuk segera merumuskan kebijakan khusus yang mengatur hibah luar negeri dalam Keputusan Presiden (Kepres); (f) Otoritas penatausahaan hibah luar negeri untuk memastika ndokumen kerjasama sudah memuat: tujuan secara jelas dan terukur, indicator dan sasaran kinerja, pengadaan barang dan menggunakan jasa kebijakan yang berlaku di Indonesia dan mengutamakan tenaga ahli dan barang produksi Indonesia.

Available in Fulltext

Kata Kunci : Pembangunan Daerah, Kemitraan Ekonomi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.