Laporkan Masalah

Pemilihan Alternatif Penyelamatan Laguna Segara Anakan dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

HARNITA ROSALINA, Prof. Dr. Ir. Djoko Legono

2016 | Tesis | S2 TEKNIK PENGELOLAAN BENCANA ALAM

Segara Anakan sebagai lingkup dalam kegiatan penelitian ini merupakan Laguna dari muara sungai Citanduy dan sungai Cibeureum. Permasalahan utama yang ada di wilayah Segara Anakan adalah penyusutan luasan Laguna Segara Anakan yang menyebabkan fungsi laguna menjadi tidak efektif akibat peningkatan volume sedimentasi di muara sungai Citanduy. Penyempitan Segara Anakan akan memberikan dampak banjir tahunan yang terjadi di kawasan hilir sungai Citanduy. Akibat yang lebih jauh adalah terjadinya penurunan produksi ikan, yang menjadikan sumber penghidupan bagi masyarakat penduduk Kampung Laut, selanjutnya, perubahan lingkungan yang terjadi di kawasan Segara Anakan ini mengakibatkan menyusutnya sumber daya perikanan pantai dan meluasnya tanah timbul akibat dari pendangkalan. Pengkajian permasalahan dilakukan dengan dengan metode pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) guna memperoleh nilai bobot prioritas sebagai upaya keberlanjutan fungsi laguna Segara Anakan dari penentuan beberapa alternatif kegiatan yang diutamakan yaitu Pengerukan Laguna+Konservasi DAS Hulu; Pengerukan+Reklamasi Kawasan Segara Anakan; dan Pengerukan Laguna+Sudetan Citanduy. Penilaian beberapa alternatif konsep penangangan ditentukan dari beberapa aspek kriteria dan subkriteria yaitu teknis (banjir, pendangkalan), sosial ekonomi (kawasan wisata, ekonomi masyarakat), serta lingkungan (perikanan/pelayaran, pertanian dan hutan mangrove). Hasil yang digunakan adalah dengan pembanding 6 subkriteria karena faktor penentu nilainya dari pertanyaan yang langsung disajikan untuk lebih fokus pada pilihan subkriteria tersebut. Bobot tertinggi terdapat pada upaya pengerukan laguna + konservasi DAS hulu yaitu 38,1% dengan rerata prosentase 37,4% untuk mengurangi volume sedimentasi di muara Sungai Citanduy yang menyebabkan pendangkalan sebagai faktor banjir di kawasan hilir.

Segara Anakan as a scope of this activity is a lagoon of the outlet streams are Citanduy and Cibeureum rivers. The main problem that exist in the region Segara Anakan is a shrinking area of Segara Anakan lead lagoon function becomes ineffective due to the increased volume of sediment in estuaries Citanduy. Refinement Segara Anakan will impact annual floods that occurred in the area downstream Citanduy. Have far-reaching is the decline in fish production, which makes the source of livelihood for the community residents of Kampung Laut, furthermore, the environmental changes that occurred in the area Segara Anakan have resulted in shrinking coastal fisheries resources and the expansion of land arising from silting. Assessment of the problem conducted by the method of approach Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain a weight value as the priority sustainability efforts Segara Anakan lagoon function of the determination of some alternative activities, namely Dredging Lagoon + Upstream Watershed Conservation; Dredging + Reclamation Region of Segara Anakan; and dredging Lagoon + Citanduy diversion. Rate specified several alternative concepts handling by several aspects of the criterias and sub-criterias are technical (floods, silting), socioeconomic (the tourist area, the local economy), as well as the environment (fisheries / shipping, agriculture and mangrove forests). Results are used with a comparator 6 sub-criterias for determining factor in value of the questions directly served to focus more on the selection of sub-criterias. The highest weights are on lagoon dredging efforts upstream watershed conservation ie + 38.1% with the average percentage of 37.4% to reduce the volume of sedimentation in the estuary of the River Citanduy silting as a factor causing floods in the downstream region.

Kata Kunci : Segara Anakan, AHP, Sedimentasi

  1. S2-2016-373024-abstract.pdf  
  2. S2-2016-373024-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-373024-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-373024-title.pdf