PREVALENSI EPHELIS BERDASARKAN JENIS KELAMIN, USIA, PEKERJAAN, DAN LOKASI LESI PADA PASIEN DEPARTEMEN PENYAKIT MULUT RSGM PROF. SOEDOMO PERIODE 2011-2015

AMALIA CHOIRUNNISA, drg. Sri Budiarti W., MS, drg. Supriatno, M.Kes., MDSc., Ph.D

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Ephelis adalah makula hiperpigmentasi yang berwarna coklat sampai kehitaman yang sering muncul di batas vermilion bibir bawah. Kemunculan ephelis berkaitan dengan paparan sinar matahari yang menyebabkan peningkatan produksi melanin. Yogyakarta, salah satu kota di Indonesia, termasuk kawasan tropis mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi ephelis dan distribusinya berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan lokasi lesi pada pasien di Departemen Penyakit Mulut RSGM Prof. Soedomo Yogyakarta selama periode 2011-2015. Data sekunder digunakan dalam penelitian deskriptif ini. Data sekunder tersebut berupa rekam medis pasien dengan operator mahasiswa profesi di Departemen Penyakit Mulut. Consecutive sampling digunakan dalam teknik pengambilan sampel. Prevalensi ephelis dihitung dengan formulasi prevalensi periode (AP-p) dan distribusi ephelis dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Total pasien yang dirawat sejumlah 1655 pasien. Kasus ephelis yang ditemukan sebanyak 174 kasus. Ephelis lebih banyak ditemukan pada wanita (69.5%) dibanding pria (30.5%). Jumlah pasien terbanyak berada pada rentang usia 22-31 tahun (55.74%). Pekerjaan sebagai mahasiswa/pelajar mendominasi sebesar 82.3% dan lokasi lesi ephelis paling banyak di vermilion bibir bawah (63.8%). Prevalensi ephelis sebesar 10.51 % dan termasuk kategori rendah dibanding penelitian lain.

Ephelides are hyperpigmented macules in the skin around the lower lip in the vermillion border and usually have brown or dark lession. Ephelides is caused by sun exposure in which it causes an increase in melanin production. Among the cities in Indonesia, Yogyakarta has relatively high sun exposure. The objective of this study is to estimate the prevalence of ephelides and its distribution based on gender, age, occupation, and site of lesion on patient of Oral Medicine Department RSGM Prof. Soedomo Yogyakarta in 2011-2015. Secondary data used in this study were medical stats of patient from Co Ass students of Oral Medicine Department. The data were gathered by consecutive sampling. Prevalence of ephelides was counted by Prevalence Period (AP-p) formulas and its distribution was analyzed by descriptive statistic. Among the 1655 patients counted, 174 patients suffer from ephelides. More females (69.5%) have ephelides than males (30.5%). Most ephelides occur on 22-31 years old patients. In terms of accupation, most patients with ephelides were students (82.3%) and most ephelides on students were found arround the vermillion border of lower lip area. Prevalence of ephelides were seen in 10.51% and it is considered low than others studies.

Kata Kunci : Ephelides, prevalence