Laporkan Masalah

Partisipasi Masyarakat Desa Sengi Dalam Proses Advokasi Kebijakan Publik Untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

YOSEFIN SWASTIKIRANA, Dr. Yuyun Purbokusumo

2016 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Aktivitas penambangan pasir dan batu di daerah lereng Gunung Merapi menimbulkan penolakan dari warga Desa Sengi. Isu utama yang diangkat dalam penolakan tersebut adalah adanya kerusakan lingkungan, kerusakan fasilitas umum, dan timbulnya masalah sosial. Masyarakat Desa Sengi melakukan advokasi kebijakan publik dengan mengadakan serangkaian pertemuan untuk merumuskan sebuah peraturan. Masyarakat juga melakukan aksi demonstrasi menuntut legalitas bagi peraturan yang telah mereka rumuskan. Partisipasi masyarakat dalam melakukan advokasi menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan kebijakan. Pada akhirnya, peraturan yang telah disusun dapat diterapkan di Desa Sengi sehingga aktivitas penambangan pasir dan batu tidak lagi melewati jalan di Desa Sengi. Partisipasi masyarakat Desa Sengi tidak hanya berhenti pada proses advokasi kebijakan publik. Kelompok masyarakat yang ada di Desa Sengi seperti Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (MPLH), Kelompok Wanita Tani Merapi Asri, Sanggar Kesenian Gadung Melati, dan kelompok pemuda Desa Sengi mendampingi masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung kelestarian lingkungan. Masyarakat Desa Sengi memiliki kesadaran untuk berpartisipasi guna menjaga kelestarian lingkungan.

Activities of sand and stone mining in Mount Merapi's slopes cause rejection of Sengi society. The main issues are environmental damage, public facilities damage, and social problems. Sengi society doing public policy advocacy by holding some meeting to formulate a rule. Society also held a demonstration to demand legality of the rules which they have compiled. Public participation in advocacy is the key of success in realizing the policy. Finally, the rules that had been developed could be applied in Sengi, so the activies of sand and stone mining no longer pass through Sengi's village street. Participation of Sengi society not only stop at public policy advocacy process. Community groups in Sengi such as Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (MPLH), Merapi Asri (Women Farmers Group), Gadung Melati (Studio of Art), and Sengi's youth groups assisting communities to do some activity that promote environmental sustainability. Sengi society have awareness to participate for keeping environmental sustainability.

Kata Kunci : participation of civil society, public policy advocacy, environmental sustainability

  1. S1-2016-318009-abstract.pdf  
  2. S1-2016-318009-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-318009-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-318009-title.pdf