Laporkan Masalah

KONSEP KENABIAN PERSPEKTIF PERENNIALISME FRITHJOF SCHUON: RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN KEBERAGAMAAN DI INDONESIA

AGUS HIMMAWAN UTOMO, Dr. Arqom Kuswanjono; Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin

2016 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Penelitian ini berjudul Konsep Kenabian Perspektif Perennialisme Frithjof Schuon: Relevansinya dengan Kehidupan Keberagamaan di Indonesia. Adapun latar belakangnya adalah adanya keyakinan umat beragama akan hadirnya banyak nabi utusan Tuhan di muka bumi pada kurun masa yang berlainan memunculkan pertanyaan apakah semua nabi memiliki otoritas ilahiah yang sama? semua nabi berasal dari Tuhan dan karena itu, sejauh menyangkut otoritas ilahiah, mereka mengembannya dengan daya dan kekuatan yang sama. Tak ada seorang pun yang berhak membeda-bedakan antara satu utusan Tuhan dengan yang lainnya, namun di masyarakat sikap permusuhan terhadap ajaran nabi-nabi agama lain menjadi sikap yang dominan. Tambahan lagi muncul klaim kenabian baru yang menambah kerumitan masalah dalam kehidupan keberagamaan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsep kenabian lewat perspektif Perennialisme dari Frithjof Schuon dan menemukan cara pandang Schuon bagi perkembangan keberagamaan di Indonesia Cara penelitian dengan penelusuran dan pengumpulan data kepustakaan. Inventarisasi dan pemilahan berdasar bagian yang telah ditetapkan dilaksanakan dan setelahnya dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menemukan makna yang tersembunyi dengan menggunakan unsur metodis penelitian filsafat berupa interpretasi, kesinambungan historis, koherensi intern, serta heuristika. Hasil penelitian ini: Sepanjang menyangkut kebenaran pesan yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa semua nabi adalah sama dalam satu mata rantai yang berkesinambungan. Aspek eksoterik kenabian menuntun pada ditemukannya beragam kepribadian nabi beserta klaim-klaim kebenaran dan kehadirannya. Sementara aspek esoterik kenabian merunut pada cara pandang perennialisme tidak hanya menekankan aspek ilahiah dan ketakterhinggaan (keajaiban) yang menyertainya, namun juga aspek kemanusiaan yang ditandai dengan keseimbangan (ekuilibrium) nilai-nilai dalam kehidupan di tengah manusia dan kefanaan di hadapan Yang Maha Esa. Schuon mendapati sosok kenabian yang ideal pada diri nabi Umat Islam yaitu Muhammad SAW yang dicirikan dengan keseimbangan nilai kemurahan hati, kedamaian, dan kekuatan, selanjutnya juga antara nilai kemuliaan hati, kejujuran, dan ketenangan hati. Seorang nabi adalah manusia primordial karena keterkaitannya dengan intelek Ilahi. Nabi juga adalah manusia sempurna, karena eksistensinya yang mewujudkan keutuhan kebajikan di dunia secara universal sesuai kehendak-Nya. Kata kunci:

This research entitle Concept of Prophecy in The Perspective of Frithjof Schuon�s Perennialism: It�s relevance to the religious life in Indonesia. Background of this research is the existing of many prophets in the world, while all of them are messenger of God. Nobody have the right to differentiate one prophet to another, moreover to confront and hostile prophet teachings. The prophetic claims make the complexity of problems. This study aims to analyze, critically evaluate, and find a new view to develop religious life in Indonesia. This research is a library research model. The primary data were taken from the literature. The material object of this research is the concept of prophecy, while its formal object is perennial philosophy especially Schuon�s Philosophy. The data were analyzed using elements of philosophical research methods, such as interpretation, historical continuity, internal coherency, and heuristic. The results of this research can be stated as follows: All the prophets are the same in one sustainable link. Exoteric aspect of prophecy direct to many prophetic personality and their truth claim. Esoteric aspect of prophecy refers to humanity and be marked with the equilibrium of life values. Schuon find the ideal prophet is Muhammad SAW. Muhammad SAW is a Man that Generosity, Peace of mind, Honesty, Sobriety. Prophet is primordial man because the relationship to God and perfect human because He spread goodness to all people with God command.

Kata Kunci : kenabian, perennialisme, eksoterik, esoterik

  1. S3-2016-292905-abstract.pdf  
  2. S3-2016-292905-bibliography.pdf  
  3. S3-2016-292905-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2016-292905-title.pdf