Laporkan Masalah

INTERMITTENT PREVENTIVE TREATMENT DENGAN SULFADOKSIN-PIRIMETAMIN UNTUK MENCEGAH ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DAERAH ENDEMIS MALARIA, TEMINABUAN, SORONG SELATAN, PAPUA BARAT

LENNY AGUSTINI LUBIS, dr. Ova Emilia, M.Med.Ed. PhD., SpOG (K).

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar belakang: Kejadian anemia di Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat masih tinggi (61,65%). Di Asia Tenggara anemia merupakan salah satu akibat dari malaria. Kabupaten Sorong Selatan merupakan daerah malaria endemis tinggi dengan Annual Paracite Incidence (API) tahun 2011 sebesar 10,3/1000. WHO (World Health Organization) menganjurkan pencegahan malaria dalam kehamilan dengan menggunakan kelambu insektisida dan intermittent preventive treatment (IPT). Tujuan: untuk melihat pengaruh IPT-SP terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di daerah endemis malaria, Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat. Desain penelitian: Studi acak terkendali Tempat penelitian: Puskesmas Teminabuan, Distrik Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Hasil: Rata-rata Hb saat awal penelitian adalah 8,498 gr% pada kelompok SP dan 8,833 gr% pada kelompok plasebo. Dua bulan pascaperlakuan, rata-rata Hb kedua kelompok meningkat menjadi 8,823 gr% pada kelompok SP dan 8,958 gr % pada kelompok plasebo. Pemberian SP tidak bermakna untuk menurunkan kejadian anemia (RR 0,378; IK 95% 0,081-1,781; p=0,276) walaupun pada kelompok SP dan kelompok plasebo terjadi penambahan kejadian tidak anemia masingmasing 4,5% dan 8,5%. Analisis bivariat variabel luar, yaitu pendidikan kurang, penghasilan kurang, paritas tinggi, jarak antar kehamilan dekat, status gizi kurang, penggunaan kelambu, penggunaan kelambu insektisida, dan cacingan menunjukkan bahwa seluruh variabel tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia (p>0,05). Bias yang masih muncul adalah sedikitnya participant rate, angka lost to follow up yang tinggi, dan tidak dilakukan uji kesesuaian intra-observer maupun antar-observer terhadap petugas. Kesimpulan: Tidak ditemukan perbedaan bermakna kejadian anemia pada ibu hamil yang mendapat IPT-SP dan yang mendapat plasebo di daerah endemis malaria, Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat.

Background: Anemia prevalence in Teminabuan, South Sorong, West Papua still high (61,65%). In South East Asia malaria still become the etiology of anaemia. South Sorong is a high endemic malaria area with Annual Paracite Incidence (API) in 2011 is 10,3/1000. WHO (World Health Organization) recommendation for preventing malaria in pregnancy are by using Insecticide-treated nets (ITN) and intermittent preventive treatment (IPT). Goal: to analyze the effect of IPT-SP on anemia in pregnancy at endemic area of malaria, Teminabuan, South Sorong, West Papua. Design research: randomized controlled study. Location of study: PHC of Teminabuan, Teminabuan District, South Sorong, West Papua. Results: The initial mean of hemoglobin was 8.498 g% versus 8.833 g% and the post treatment mean of hemoglobin was 8.823 g% versus 8.958 g% for SP and placebo group, respectively, with no statistical difference between the groups. SP was not significant to reduce incidence of anemia (RR 0,378; CI 95% 0,081-1,781; p=0,276). Bivariate analysis showed that low education, low income, high parity, short interval of pregnancy, low nutritional status, use of bed nets, use of insecticidetreated bednets, and worms infection had no significant relation with the incidence of anemia (p> 0.05 ). The small number of participant rate, many respondents lost to follow-up, and no conformance intra-observer and inter-observer test to the officers became the weakness of this study. Conclusion: No significant difference in the incidence of anemia in pregnant women who received IPT-SP and the placebo in malariaendemic areas, Teminabuan, South Sorong, West Papua. Keywords: intermittent preventive treatment, sulfadoxine-pyrimethamine, anemia, malaria, pregnancy.

Kata Kunci : intermittent preventive treatment, sulfadoksin-pirimetamin, anemia, malaria, hamil.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.