Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN STATUS KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI PAGUYUBAN AMONG YUSWA KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

Dewi Sukowati, dr. I Dewa Putu Pramantara,sp.P.D-KGe

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Pertumbuhan penduduk berusia lanjut akan mengalami peningkatan yang sangat cepat di dunia dan Indonesia. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk daerah dengan jumlah lanjut usia tertinggi di Indonesia. Berbagai masalah kesehatan pada lanjut usia terkadang terabaikan salah satunya adalah gangguan kognitif yang sangat mempengaruhi kualitas hidup. Gangguan kognitif salah satunya dipengaruhi oleh anemia. Kadar hemoglobin yang menurun dipengaruhi oleh zat gizi. Gangguan kognitif merupakan bagian dari gangguan mental dan kadar hemoglobin mempengaruhi disabilitas. Perkiraan WHO prevalensi anemia pada semua usia >40%. Riset Kesehatan Dasar 2007 menyebutkan prevalensi gangguan mental di Kabupaten Sleman adalah 12% merupakan tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan prevalensi disabilitas di Kabupaten Sleman adalah 19,2% . Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara anemia pada lansia dengan status kognitif di Paguyuban Among Yuswa Kabupaten Sleman Yogyakarta Metode Penelitian: penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, subyek penelitian adalah lanjut usia dengan usia 60 tahun keatas ,sebanyak 146 orang , tergabung dan tercatat dalam Paguyuban. Data diperoleh dengan wawancara, pengukuran kadar hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin, penilaian status kognitif dengan wawancara dengan menggunakan instrumen Mini Mental State Examination(MMSE) dan pengukuran asupan zat gizi menggunakan instrumen Semiquantitative Food Frequency Questionaire (SQFFQ) . Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil: Prevalensi kadar hemoglobin rendah pada lansia laki-laki sebanyak 26,5%, pada lansia perempuan sebanyak 49,2%. Prevalensi gangguan kognitif lansia sebanyak 29,3%. Terdapat hubungan bermakna antara kadar hemoglobin dengan status kognitif pada lansia (p=0,002;RP=4,14;CI95%1,65-10,37). Ada hubungan bermakna antara asupan Fe dengan status kognitif pada lansia(p=0,011;RP=4,28;CI95% 1,84-15,71). Ada hubungan bermakna antara asupan vitamin C dengan status kognitif pada lansia (p=0,01;RP=1,42;CI95% 0,44-4,55) dan terdapatnya hubungan bermakna antara aktivitas dengan status kognitif pada lansia(p=0,013;RP=3,56;CI95% 1,26-10,1) Kesimpulan: Adanya hubungan antara anemia dengan lansia di Paguyuban Among Yuswa, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Background: The number of elderly people is escalating both in Indonesia and worldwide. The Province of Yogyakarta Special Territory has the largest quantity of elderly population. Problems of the elderly are often ignored; one of them is cognitive disorder that has major effect to quality of life. Cognitive disorder is part of mental disorder and hemoglobin level influence disability. WHO estimates the prevalence of anemia in all ages is >40%. The result of basic health research 2007 indicates that the prevalence of mental disorder at District Sleman is 12%, the highest in Yogyakarta and the prevalence of disability at District Sleman is 19,2%. Objective: To identify association anemia status in the elderly and cognitive status at Among Yuswa Club District of Sleman. Method: The study was analytic observational with cross sectional design. Subject of the study were as many as 146 elderly people of above 60 years old. They joined and were registered in the club. Data were obtained though interview, assessment of hemoglobin level using cyanmethemoglobin, assessment of cognitive status through questionnaire of Mini Mental State Examination(MMSE) and assessment of nutrient intake using instrument of Semiquantitative Food Frequency Questionnaire(SQFFQ). Data analysis used univariate, bivariate with chi square and multivariate with logistic regression. Result: The prevalence of anemia or low hemoglobin in male elderly was 26,5% and female elderly was 29,3%. There was significant association between hemoglobin level and cognitive status in the elderly (p=0,002; RP=4,14; CI95%1,65-10,37). There was significant association between Fe intake and cognitive status of the elderly (p=0,011;RP=4,28;CI 95%1,84-15,71). There was significant association between vitamin C intake and cognitive status of the elderly(p=0,01;RP=1,42;95%CI 0,44-4,55)and between activity and cognitive status of the elderly(p=0,013;RP=3,56;95%CI1,26-10,1). Conclusion: There was association between anemia and cognitive status of the elderly at Among Yuswa Club District of Sleman Yogyakarta.

Kata Kunci : anemia, status kognitif, dan lansia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.