Laporkan Masalah

PENGARUH TABURIA TERHADAP STATUS ANEMIA DAN STATUS GIZI BALITA GIZI KURANG DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Wahyuni Kunayarti, dr. Madarina Julia,.MPH, Ph.D Sp.A(K)

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Defisiensi zat gizi mikro memberi kontribusi yang serius Latar Belakang: pada morbiditas dan mortalitas anak. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro dapat diperoleh dari makanan, makanan yang difortifikasi, dan suplementasi langsung.Taburia merupakan multivitamin multimineral yang pemberiannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien balita gizi kurang dan untuk mencegah meningkatnya prevalensi gizi kurang. Untuk mengetahui keberhasilan pemberian Taburia sesuai dengan tujuannya, maka perlu diadakan penelitian tentang pengaruh Taburia terhadap status anemia dan status gizi anak balita umur 24-55 bulan dengan status gizi kurang. tal Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian Taburia terhadap status anemia dan status gizi anak balita di Kabupaten lombok Timur. Metode:Jenis penelitian ini adalah aksperimen dengan rancangan penelitian pre and post test with control group. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Subyek penelitian adalah anak balita gizi kurang yang berada di daerah proyek Nutrition Improvement Comunity through Empowerment (NICE). Variabel bebas pada penelitian ini adalah Taburia, variabel terikat adalah status anemia dan status gizi dan variabel luar adalah asupan energi, protein, vitamin A, vitamin C, zat Besi dan Zink. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Anova dan Paired T-tes. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata kadar hemoglobin subjek setelah perlakuan. Terjadi perubahan status anemia dari anemia menjadi tidak anemia yang tertinggi pada kelompok taburia yaitu 96% pada kelompok umur 24-36 bulan, dan perubahan status gizi yang lebih baik pada akhir perlakuan yang terjadi pada kelompok taburia+biskuit dari kurus menjadi normal sebesar 100%. Kesimpulan: Pemberian taburia dapat memperbaiki status anemia dan status gizi anak balita gizi kurang dengan tetap memperhatikan asupan zat gizi terutama energi dan protein yang cukup.

Background: Micronutrient deficiency seriously contributes to child morbidity and mortality. The need for micronutrient can be fulfilled from food, fortified food, and direct supplementation. Taburia is multivitamin multimineral that is aimed to meet the need for micronutrient of undernourished underfives and to prevent the increased prevalence of undernourishment. To identify the successful performance of taburia supplementation according to its objective, it is necessary to study the effect of Taburia to anemia and nutrition status of undernourished underfives of 24-55 months. Objective: To identify the effect of Taburia supplementation to anemia and nutrition status of underfives at District of Lombok Timur. Method: The study was experimental with prospective cohort study design carried out at District of Lombok Timur, Province of Nusa Tenggara Barat. Subject of the study were undernourished underfives at the area of Nutrition Improvement Community through Empowerment (NICE) project. The independent variables of the study were Taburia and biscuits; the dependent variables were anemia and nutrition status; and the external variables were intake of energy, protein, vitamin A, vitamin C, Fe and zinc. Data analysis used anova and paired t-test. Result: There was significant difference in average level of hemoglobin of the subject after intervention, either in taburia group, biscuit group, or taburia+biscuit group (p<0.05). There was difference in average weight after intervention in the three groups (p<0.05). There was no significant difference in average level of hemoglobin and average level of weight between biscuit group and Taburia+biscuit group. There was change in anemia status from anemia to non anemia; the highest was in Taburia group, i.e. 96%, and better nutrition status at the end of the experiment occurred at Taburia +biscuit group from emaciated to normal (100%). Conclusion: Taburia supplementation could increase anemia status. Macronutrient supplementation was needed to increase nutrition status.

Kata Kunci : Taburia, status anemia, status gizi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.