Laporkan Masalah

Kadar besi serum, saturasi besi dan Total Iron Bending Capacity pada tikus putih (Rattus norvegicus) akibat pemberian zat besi bersama kalsium

HERMAWAN, Dessy, dr. Suwono

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Kalsium dan zat besi sering diberikan bersama-sama baik dalam bentuk makanan/minuman ataupun obat-obatan. Penyerapan kalsium di dalam usus menggunakan divalen metal transforter 1 (DMT 1) yang juga digunakan oleh zat besi, sehingga dapat menimbulkan hambatan kompetitif di antara keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa besar kadar kalsium terendah yang menyebabkan penyerapan besi terhambat, sehingga akan berdampak pada kadar besi serum, TIBC & saturasi besi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen sederhana : pre post test group control design. Subyek penelitian adalah tikus putih betina (Strain Wistar Rattus norvegicus) yang berumur 8 minggu dengan BB 125-150 mg. Sebelum diberikan perlakukan, tikus diukur profil besi darahnya, kemudian dibuat menjadi anemia defisiensi besi dengan diambil darahnya secara rutin 2 kali seminggu selama 1 bulan. Kemudian sampel dibagi menjadi 5 kelompok dan diberi perlakukan berupa pemberian kalsium dan zat besi selama 7 hari. Sebelum dan sesudah perlakuan, tikus diukur kadar besi serum, saturasi besi & total iron binding capacity. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada kondisi tikus yang mengalami anemia defisiensi besi, kadar kalsium sekitar 50 mg/hari adalah kadar kalsium terendah yang mulai menghambatan penyerapan besi dan tampak sangat nyata pada kadar 75 mg/hari (1 ½ kali dari angka kecukupan normal).

It has been established that calcium may inhibit intestinal iron absrption. Both calcium and iron absorption in intestine are using divalent metal transporters 1 (DMT 1), so can cause competitive inhibition between them. This study was intended to find the lowest level of calcium which can cause inhibition of iron absorption, so will affect on the serum iron level, TIBC and iron saturation. This study used 30 female rats strain Wistar Rattus norvegicus, 8 weeks old, 125 – 150 gr. Before treatment, the rats were rendered to be iron deficiency anemia by taking blood twice a week for one month, then sample were divided into five groups and treated for seven days. Before and after treated, serum iron level, iron saturation & TIBC were measured. Conclusion on iron deficiency anemia rats, calcium level 50 mg/day was the lowest level of calcium which can cause inhibition iron absorption that showed on two parameters (serum iron and iron saturation). And 75 mg/day calcium intake got stronger inhibition which showed on three parameters (serum iron, iron saturation and TIBC).

Kata Kunci : Anemia,Penyerapan Kalsium dan Zat Besi,DMT1


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.