Laporkan Masalah

R. Yuyun Kusumadinata seniman tari Sunda dua zaman :: Sebuah biografi

ROSALA, Dedi, Prof.Dr. R.M. Soedarsono

2004 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengungkap/membahas tentang sebuah biografi seorang tokoh yang memiliki keahlian di bidang seni tari Sunda. R. Yuyun Kusumadinata yang lahir pada tanggal 5 Juli 1935, seorang bocah cilik yang kemudian tumbuh dewasa hingga menjadi seorang seniman tari terkenal di Jawa Barat merupakan sosok yang pantas ditulis biografinya. Penulisan biografi sangat penting untuk mengisi keragaman wacana dalam berbagai ilmu, lebih lebih disiplin yang masih kurang seperti tari, khususnya seni pertunjukan yang ada di Jawa Barat. R. Yuyun karena karyanya serta kemahirannya sebagai penari menjadi panutan generasi yang lebih muda. Atas dasar itu, Tesis yang berjudul “R. Yuyun Kusumadinata Seniman Tari Sunda Dua Zaman, Sebuah Biografi” ini di dalamnya memuat tiga pokok bahasan yaitu: 1) Diawali latar belakang kehidupan R. Yuyun sejak masih kecil sampai dewasa terutama yang berkaitan dengan latar belakang budaya, pendidikan, pengalaman belajar tari, dan pengalaman bekerja; 2) R. Yuyun dibalik karyanya; dan 3) R. Yuyun sebagai seniman tari. Untuk membahas permasalahan tersebut dibutuhkan/memerlukan pisau bedah dari berbagai disiplin ilmu. Maka dari itu pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan multidisiplin dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah, etnokoreologi, dan psikologi. Pendekatan sejarah pada dasarnya mampu mengungkap tentang latar belakang kehidupan R. Yuyun dan segala aktivitasnya yang dilakukannya. Sementara itu pendekatan etnokoreologi untuk menganalisis karya-karya tari R. Yuyun. Yang menyangkut konsep pemikiran dibalik aktivitas dan karya-karyanya digunakan pisau bedah psikologi. R. Yuyun menekuni dunia tari sejak masa anak-anak dan kecintaannya pada seni tari semakin mendalam setelah ia mendapat bimbingan langsung dari gurunya R. Tjetje Somantri yang dikenal sebagai tokoh pembaharu tari Sunda. Selain itu, juga mempelajari tari keurseus dari R. Sambas Wirakusumah, tari topeng dari Bi Suji dan Mama Resna Gumilar. Dalam proses perjalanan hidupnya R. Yuyun dihadapkan dengan situasi zaman yang penuh tantangan, masa penjajahan Belanda, Jepang, Perang kemerdekaan, dan seterusnya. Adanya bakat dan kesempatan atas R. Yuyun dalam menekuni tari, membuat kehadirannya cukup menonjol dalam dunia tari Sunda. Ia dikenal sebagai seniman yang menguasai keahlian, kecakapan, keterampilan tinggi (mumpuni), baik sebagai penari, penata tari, maupun sebagai pelatih tari. Aktivitas R. Yuyun, baik sebagai penari, penata tari, maupun sebagai pelatih tari secara nyata telah memberi sumbangan besar bagi kemajuan tari Sunda. Di antara berbagai karya tariannya yang menonjol adalah tari Jayengrana, Pancasari, Gandrung Arum, Merak Sajodo, dan tari Prawirasantika. Untuk mencapai seperti itu, R. Yuyun ditebusnya dengan pengorbanan yang luar biasa. Ia rela mengorbankan biaya sendiri sehingga keperluan keluarga dan dirinya sendiri sering terabaikan. Semangat, motivasi dan kerja keras R. Yuyun dalam mengangkat dunia tari Sunda, sudah barang tentu tidak lepas dari latar belakang kehidupan yang mendasarinya. R. Yuyun dikenal sebagai turunan menak. Ia memiliki latar belakang keluarga yang harmonis, penuh disiplin, dan rasa tanggung jawab. Pemikiran dan wawasan R. Yuyun secara tidak langsung dapat terbaca lewat karya-karyanya. Dibalik karyanya dapat terungkap jati diri R. Yuyun sebagai pemikir yang progresif, kontekstual, pragmatis, dan modern. Dengan demikian, berdasarkan hasil temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa R. Yuyun merupakan salah seorang figur yang memiliki keahliannya di dalam dunianya, yaitu dunia tari, serta R. Yuyun salah seorang yang konsekuen, disiplin, dan taat kepada dunianya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya R. Yuyun Kusumadinata disebut sebagai seniman tari Sunda.

The present study aims to reveal the biography of a distinguished figure in Sundanese dance. R. Yuyun Kusumadinata, who was born on July 5, 1935, and has grown to become an outstanding expert in dance in West Java, deserves a biography written in his honour. Biographies of prominent figures are important as resource materials in a variety of academic disciplines, including performing arts. Due to his expertise and creations, Kusumadinata has become an idol for the younger generation. On that basis, this thesis, entitled “R. Yuyun Kusumadinata Seniman Tari Sunda Dua Zaman, Sebuah Biografi”, discusses three major areas: (1) Kusumadinata’s life accounts, especially those concerning his cultural background, education, experience in learning dance, and work experiences; (2) accounts underlying Kusumadinata’s creations; and (3) accounts regarding Kusumadinata as a dance artist. The issues are discussed in a multidisciplinary approach, involving history, ethnochoreology, and psychology. The historical approach is employed to uncover the life background of Kusumadinata and all his activities. The ethnochoreological approach is used to analyse the dances created by Kusumadinata. Finally, the psychological approach is used to examine Kusumadinata’s thoughts underlying his activities and creations. Kusumadinata has been involved in the field of dance since childhood, and his passion for dance grew substantially under close supervision from R. Tjetje Somantri, a prominent innovator in Sundanese dance. In addition, he learned Keurseus dances from R. Sambas Wirakusumah, and Topeng dances from Bi Suji and Mama Resna Gumilar. In his course of life, Kusumadinata has been faced with challenges through the periods of Dutch colonization, the Japanese invasion, the Independence War, and those afterwards. Kusumadinata’s talent and involvement in dance have built his prominent existence within the field of Sundanese dance. He is known to be a highly skilled dance artist, not only as a dancer, but also as a dance teacher and choreographer. The activities of Kusumadinata as a dancer, choreographer, and teacher have considerably contributed to the development of Sundanese dance. Among his outstanding dance compositions are Jayengrana, Pancasari, Gandrung Arum, Merak Sajodo, and Prawirasantika. Kusumadinata has achieved this through intense efforts and sacrifices. He was willing to spend a large amount of money for his profession; consequently, his personal and family needs were often neglected. Spirit, motivation and hard work of Kusumadinata in developing Sundanese dance are inseparable from his life background. Kusumadinata was born into a noble family which emphasises harmony, discipline, and responsibility. Kusumadinata’s creations indirectly reveal his thoughts and his personality as a progressive, contextual, pragmatic, and modern thinker. It is concluded that Kusumadinata is a figure with high capacity in his professional world, i.e. dances, and he is highly committed to his profession. For this reason, Kusumadinata can appropriately be regarded as an artist of the Sundanese dance.

Kata Kunci : Biografi Seniman Tari Sunda,R Yuyun Kusumadinata,dancer, choreographer, teacher, Sundanese dance


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.