Laporkan Masalah

Development of Solid Dispersion Formulation Containing Curcumin and Curcuminoids of Standardized Extract to Improve Curcumin Dissolution and Relative Bioavailability

DEWI SETYANINGSIH, Prof. Dr. Achmad Fudholi, DEA., Apt, Dr. rer.nat Triana Hertiani, M.Si.,Apt, Dr. W.L.J Hinrichs

2016 | Disertasi | S3 Ilmu Farmasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi kurkuminoid ekstrak terstandar C. longa dengan sistem dispersi padat untuk meningkatkan disolusi dan absorpsi kurkumin (bioavailabilitas). Formulasi dispersi padat diawali dengan melibatkan berbagai matriks (manitol, PVP K30, dan inulin DP23) menggunakan metode spray drying (SD) dan spray freeze drying (SFD) yang dilengkapi dengan nozzle 3 jalur. Produk SD/SFD dikarakterisasi dengan DSC, XRPD, SEM dan uji disolusi. Sistem dispersi padat yang memberikan disolusi kurkumin yang tinggi dipilih untuk diaplikasikan pada pembuatan dispersi padat dengan bahan aktif kurkuminoid dari ekstrak terstandar C. longa dan uji in vivo pada tikus Pembuatan dispersi padat kurkuminoid dilakukan dengan menggunakan PVP K30 sebagai matriks dengan metode SD (nozzle 2 jalur) dan metode vacuum drying (VD). Produk dispersi padat dikarakterisasi dengan DSC, XRPD, SEM, FTIR dan uji disolusi. Sistem dispersi padat dengan disolusi kurkumin yang tinggi dipilih untuk uji in vivo pada tikus. Pada uji disolusi diperoleh hasil bahwa 1) dispersi padat kurkumin-manitol yang dibuat dengan metode SD dan 2) dispersi padat kurkumin-PVP K30 yang dibuat dengan metode SD maupun SFD memberikan disolusi kurkumin yang tinggi. DE120 menit adalah 99,08 ± 2,38% (kurkumin-manitol metode SD), 83,11 ± 2,99%, dan 89,82 ±15,65% (kurkumin-PVP K30 metode SD dan SFD). Data DSC, XRPD, dan SEM menunjukkan pembentukan kristal pada dispersi padat kurkumin-manitol (SD) dan pembentukan amorf pada dispersi padat kurkumin-PVP K30 (SD dan SFD). Formulasi kurkuminoid-PVP K30 (SD) memberikan laju disolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode VD dengan DE120 menit sebesar 86,69 ± 1,44%. Data DSC, XRPD, dan SEM menununjukkan terbentuknya susunan amorf dan larutan padat pada dispersi kurkuminoid-PVP K30 (SD). Spektra FTIR membuktikan terbentuknya interaksi antara kurkumin dan PVP K30. Uji in vivo pada tikus dilakukan pada formula dispersi padat kurkumin-manitol (SD CUR-Man) dan dispersi padat kurkuminoid-PVP K30 (SD Ex-PVP K30) yang dibuat dengan metode SD. Studi in vivo menunjukkan bioavailabilitas relatif kurkumin sebesar 105% dan 2080% untuk SD CUR-Man dan SD Ex-PVP K30. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dispersi padat dengan manitol dan PVP K30 sebagai matriks memberikan peningkatan laju disolusi kurkumin. Pada uji in vivo didapatkan hasil bahwa dispersi padat kurkuminoid-PVP K30 yang dibuat dengan metode SD mampu meningkatkan bioavailabilitas relatif kurkumin. Namun, pada dispersi padat kurkumin-manitol, peningkatan laju disolusi kurkumin, ternyata tidak memberikan peningkatan bioavailabilitas relatif kurkumin.

olid dispersions, dissolution enhancements were obtained using spray and vacuum drying with formation of amorphous state. However, higher dissolution rate of curcumin was obtained in spray dried curcuminoid-PVP K30. Solid dispersions of curcumin-mannitol (SD CUR-Man) and solid dispersion of curcuminoid prepared by spray drying (SD Ex-PVP K30) were used in the in vivo study. The in vivo study demonstrated bioavailability relative of 105% and more than 2080% for SD CUR-Man and SD Ex-PVP K30, respectively.

Kata Kunci : dispersi padat, amorf, kurkumin, kurkuminoid

  1. S3-2016-322839-abstract.pdf  
  2. S3-2016-322839-bibliography.pdf  
  3. S3-2016-322839-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2016-322839-title.pdf