Laporkan Masalah

PENGUNGKAPAN RISIKO PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

AYUNING PRATIWI, Zuni Barokah, S.E., M.Com., Ph.D., CA.

2015 | Skripsi | AKUNTANSI

Risiko merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan pengaruhnya dari perusahaan. Oleh karena itu, pengungkapan risiko perusahaan dalam laporan tahunan menjadi suatu hal yang dibutuhkan oleh pemegang saham. Penelitian ini menginvestigasi keluasan pengungkapan risiko pada laporan tahunan 69 perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015. Pengaruh ukuran perusahaan, tipe auditor, likuiditas, leverage, kompetisi, dan komisaris independen terhadap pengungkapan risiko juga diperiksa, dengan tipe industri dan profitabilitas sebagai variabel kontrolnya. Metode analisis konten dengan menghitung jumlah kalimat pengungkapan risiko digunakan untuk mendapatkan data pengungkapan risiko, dengan pedoman model risiko yang dikembangkan ICAEW yang meliputi enam kategori besar risiko berikut: risiko keuangan; risiko operasional; risiko empowerment; risiko proses dan teknologi informasi; risiko integritas; dan risiko stratejik. Analisis regresi linear berganda dengan robust standard error digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan penelitian ini. Sebanyak 5.486 kalimat pengungkapan risiko ditemukan, dengan nilai rata-rata 79,5 untuk tiap laporan tahunannya. Perusahaan paling banyak mengungkapkan risiko keuangan, lalu disusul oleh risiko operasional, risiko stratejik, risiko empowerment, risiko integritas, dan risiko proses dan teknologi informasi. Penelitian ini menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan dan leverage mempengaruhi pengungkapan risiko secara positif dan signifikan, mendukung penjelasan mengenai pengungkapan risiko yang didasarkan pada agency theory dan signaling theory. Sementara itu, variabel independen lain (tipe auditor, likuiditas, tingkat kompetisi, dan komisaris independen) dan kedua variabel kontrol tidak memiliki pengaruh signifikan pada pengungkapan risiko.

Risk is an integral part of corporate; its disclosure is a substantial need of shareholders. Hence, this paper investigates the extent of risk disclosure and its association with corporate size, auditor type, liquidity, leverage, competition, and independent commissioner in 69 non-financial corporate annual reports listed on Indonesia Stock Exchange in 2015. Industry type and profitability is controlled; content analysis and ICAEW risk model is used to collect data on the extent of risk disclosure with number of sentences as unit analysis. Multiple linear regressions with robust standard error is used to test the proposed hypothesis. As many as 5,486 risk disclosure sentences are found, 79.5 on average. Financial risk is the most disclosed type of risk, followed by operations risk, strategic risk, empowerment risk, integrity risk, and information processing and technology risk. Corporate size and leverage is found to have positive associations with risk disclosure, supporting agency theory and signaling theory. No significant association is found between auditor type, liquidity, competition, independent commissioner, and the two control variables with risk disclosure.

Kata Kunci : risk disclosure, agency theory, signaling theory, annual report, corporate size, auditor type, liquidity, leverage, competition, independent commissioner

  1. S1-2015-312593-abstract.pdf  
  2. S1-2015-312593-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-312593-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-312593-title.pdf