Laporkan Masalah

SISTEM PERINGATAN BAGI PENDAKI GUNUNG TERHADAP BAHAYA TERSESAT, HIPOTERMIA DAN GAS KARBON MONOKSIDA

M. FATHUR MIFTAHUDIN, Isnan Nur Rifa'i, S.Si., M.Eng.

2015 | Tugas Akhir | D3 ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI SV

Pada tugas akhir ini, dirancang sebuah sistem peringatan bagi pendaki gunung untuk mencegah pendaki dari beberapa bahaya, diantaranya: tersesat, terkena hipotermia dan menghirup gas karbon monoksida (CO) dari kawah gunung. Posisi pendaki yang sudah berada di alam bebas dan jauh dari pemukiman jelas menjadi alasan utama mengapa perlu dilakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya-bahaya tersebut, dibanding mengandalkan tindakan penanganan maupun pertolongan. Sistem dirancang dengan menggunakan GPS receiver, LCD TFT 2.2”, sensor suhu non-kontak MLX90614, sensor kompas HMC5883L dan sensor MQ-7 serta dua buah Arduino Pro Mini sebagai pemrosesnya. GPS receiver digunakan untuk mendeteksi posisi pendaki di permukaan Bumi, sensor HMC5883L digunakan untuk navigasi, sensor MLX90614 digunakan untuk mengukur suhu tubuh pengguna dan sensor MQ-7 digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas CO di udara. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan adalah sistem mampu memandu pengguna sampai ke lokasi tujuan dengan memberikan informasi berupa arah (azimuth) dan jarak sepanjang perjalanan. Sistem ini juga dilengkapi dengan buzzer yang akan berbunyi apabila konsentrasi gas CO di udara lebih dari 80 ppm dan juga saat suhu tubuh pengguna berada dibawah 35⁰C. Sistem di catu dengan baterai Li-ion yang mampu bertahan selama 25 menit. Sistem ini berhasil dikemas dalam bentuk portabel sehinga mudah dibawa oleh pendaki gunung saat melakukan kegiatan pendakian.

In this final assignment, a warning system for mountain climbers to prevent them from dangers, such as getting lost, catching hypothermia, and inhaling carbon monoxide (CO) from craters, is designed. The location of a climber in the nature and far from settlement is the main reason why it’s necessary to make preventions against the dangers, rather than relying on treatment and help. The system was designed using GPS receiver, 2.2” TFT LCD, MLX90614 non-contact temperature sensor, HMC5883L compass sensor and MQ-7 sensor and two Mini Arduino Pro as the processors. GPS receiver is used to detect the locations of climbers on earth, HMC5883L sensor is used for navigation, MLX90614 sensor is used to measure the user’s body temperature and MQ-7 sensor is used to detect CO concentration in the air. The result of the test was the system was able to lead users to the destinations by giving direction (azimuth) and distance along the way. This system is also equipped with a buzzer which will ring if CO concentration in the air is over 80 ppm and when user’s body temperature is below 35⁰C. The system is powered by Li-ion battery which can last to up to 25 minutes. This system is made portable so mountain climbers can easily carry it when hiking.

Kata Kunci : Azimuth, CO, GPS, hipotermia, navigasi, portabel