Laporkan Masalah

BELUK PADA WAWACAN SUNDA DI KECAMATAN SIDAMULIH : KAJIAN TRADISI LISAN ALBERT B. LORD

YENI YULIA ANDRIANI, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum

2015 | Tesis | S2 Ilmu Sastra

Penelitian Beluk pada Wawacan Sunda di Kecamatan Sidamulih: KajianTradisi Lisan Albert B. Lord ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelestarian dan pengkajian tradisi lisan. Tradisi lisan sebagai sarana komunikasi dan ekspresi seni masyarakat berfungsi untuk mengungkapkan dan memproyeksikan gambaran masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tradisi lisan Albert B. Lord yang menguraikan beberapa aspek penciptaan tradisi lisan. Aspek-aspek tersebut yaitu, (1) Pertunjukan (performance). Performance adalah suatu tipe peristiwa komunikasi yang memiliki dimensi proses komunikasi yang bermuatan sosial, budaya, dan estetik. (2) Transmisi atau prosedur pewarisan. (3) Formula dan ungkapan formulaik. Formula adalah kelompok kata yang secara teratur digunakan dalam kondisi matra yang sama untuk mengungkapkan ide pokok tertentu. Ungkapan formulaik adalah larik atau setengah larik yang disusun sesuai dengan pola formula. (4) Tema atau kelompok gagasan, yaitu peristiwa atau adegan yang diulang dan bagian-bagian deskriptif dalam cerita. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan konsep-konsep tradisi lisan yang terdapat dalam beluk. Pembahasan pada hal ini dapat dikelompokkan menjadi empat hal pokok meliputi pertunjukan (performance), pewarisan (transmisi), serta struktur formula dan tema pada tradisi lisan beluk. Penelitian ini hendak memberikan gambaran tentang pertunjukan (performance) beluk di Kecamatan Sidamulih, mulai dari tahap persiapan pementasan, prosesi pementasan, dan pascapementasan. Pertunjukan beluk di Kecamatan Sidamulih terdiri dari tiga orang penyanyi yang masing-masing berperan sebagai juru beluk dan juru ilo. Ada tiga tahapan proses menjadi penyanyi lisan beluk, yaitu mendengarkan dan menyerap, menggunakan atau mempraktikkan lagu, dan menyanyi di depan penonton yang kritis. Dalam pertunjukan, para penyanyi beluk memanfaatkan beberapa frasa, klausa, klausa atau kalimat yang menjadi formula dan ungkapan formulaiknya, antara lain: (1) pengulangan satu larik, (2) pengulangan setengah larik, (3) formula penyebutan nama tokoh dan gelar, dan (4) formula penyebutan tempat.

A research Beluk in Sundanese Wawacan in the Sub-District of Sidamulih : The Reading of Albert B. Lord's Oral Tradition Theory is based on its important conservation and oral tradition research. Oral tradition is a means of communication and expression language of society that can be used to express and project the people for a certain time. The theory of Albert B. Lord that describes some aspects of the oral tradition: (1) Performance. Performance is one type of communication affair which contains by social, culture, and esthetics. (2) Transmission procedures. (3) Formula and formulaic expression. Formula is a group of words that are regularly used in similar dimension to reveal certain basic ideas. Formulaic expression is the parts or array half prepared in accordance with the formula pattern. (4) The theme or group of ideas, are events or scenes that repeated and contained the descriptive passages in the naration. Therefore, the objective of this study is to describe oral tradition concepts in beluk. This research are classified into four important parts: performance, transmission, the structure of formula, and themes in oral traditions of beluk. The result of the study leads to the conclussion : beluk performance in Sidamulih District, start from performance prepare, performing, and afterperform. Beluk performance in Sidamulih Distric are consist of three singers wich role as juru beluk and juru ilo. There's a three phases to be a beluk singer, listening and understanding, using or practicing the song, and singing in front of critic audiences. In performing beluk singers utilize the phrases, clauses, and sentence that become formulas and formulaic expressions, such as: (1) repetition of all part line, (2) repetition of half line, (3) repetition of figures and title, and (4) repetition of settings.

Kata Kunci : performance, formula, tema, beluk, wawacan

  1. S2-2015-352615-abstract.pdf  
  2. S2-2015-352615-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-352615-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-352615-title.pdf