Laporkan Masalah

KEPUASAN KERJA PEREMPUAN BERKELUARGA SETELAH PERGESERAN OKUPASI KE SEKTOR PARIWISATA (Studi di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul)

FRANSISCA GIOVANNI R, Prof. Dr.-Phil. Janianton Damanik M.Si

2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Perkembangan industri wisata di Desa Bejiharjo memberikan dampak bagi ekonomi warga masyarakat. Peluang kerja ini terbuka bagi masyarakat khususnya perempuan tanpa memerlukan kualifikasi pendidikan dan keterampilan. Kunjungan wisatawan yang meningkat dari waktu ke waktu turut menyumbang perolehan pendapatan bagi para pekerja sehingga mereka berkeyakinan dapat hidup lebih sejahtera. Kepemilikan waktu luang yang longgar dianggap menguntungkan bagi perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data yang otentik, informan didapatkan dengan teknik snowball sampel. Dalam penelitian ini terdapat 8 informan yang bekerja sebagai karyawan di warung usaha, karyawan di operator jasa wisata, pemilik homestay, pemilik warung usaha pakaian, makanan, dan souvenir. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi dan melalui analisa data secara tematik analisis. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan perubahan pekerjaan dilakukan oleh seluruh informan dengan alasan keyakinan atas kondisi kesejahteraan yang lebih baik daripada sebelumnya. Kerangka kesejahteraan subjektif Guttman dan Levy yang menyangkut modalitas perilaku, terdiri dari kognisi, afeksi, dan instrumental. Wujud kesejahteraan atas pekerjaan ditunjukkan dengan perilaku dan sikap sebagai tuan rumah dari industri wisata, seperti ramah, dan terbuka bagi wisatawan. Perolehan pendapatan cenderung meningkat sehingga memberikan kepuasan pendapatan bagi perempuan berkeluarga. Kepuasan atas kesejahteraan pendapatan terletak pada intensitas bertemu dengan keluarga dan dapat berperan sebagai ibu dan istri, tidak hanya melihat nominal uang. Hal ini terkait dengan filosofis hidup nrimo ing pandum yang dimaknai oleh perempuan. Ritme kerja pada sektor perdagangan dan jasa wisata diakui tidak memberikan kepuasan waktu luang bagi para perempuan. Pemaknaan waktu luang bagi perempuan adalah waktu tidur pada malam hari. Kesejahteraan terhadap waktu luang menurun daripada saat bekerja di masa lampau karena peran ganda. Fakta lain adalah kegiatan sosial, seperti arisan dasawisma, kegiatan kelompok PKK, dan kegiatan keagamaan mengalami penurunan partisipasi akibat terlalu lelah dengan pekerjaan. Penilaian kesejahteraan tidak dapat disamaratakan bagi semua orang menurut sudut pandang objektivitas semata-mata. Potensi filosofis yang dimiliki masyarakat seringkali diabaikan, sehingga tidak terjadi pemutakhiran data mengenai indeks kesejahteraan masyarakat. Di lain sisi, kesejahteraan yang hakiki tidak hanya diukur melalui tingkat ekonomi, pendapatan, kekayaan, dan perumahan. Kata kunci: kesejahteraan subjektif, kepuasan pekerjaan, kepuasan pendapatan, dan kepuasan waktu luang.

The development of tourism industry had an economic impact for almost people at Desa Bejiharjo. People can work at this sector without qualification in academics and skill. The amount of visitors can contribute to workers income from time to time, so they had strong belief that can get better well-being. Well working condition and low pressure job description could make job opportunity for marriage women. This research used qualitative method with descriptive approach. To get authentic data, the informants found by snowball sampling technique. Eight informants that work as employees at a small business shop, employees at service tourism office, the owner of clothing, food, and souvenir business could make this research be comprehensive. This research used thematic analytic. The result of this research shows that all of informants had a job satisfaction, they believe that tourism sector could make a better well-being than their previous work. This research use the main idea of subjective welfare by Guttman and Levy which behavior modality consist of cognitive, affection, and instrumental. A form of subjective welfare shown by workers behavior and attitude when they give a service to tourist by doing hospitality, friendly, and open minded. Because of the increase of income, people which work at tourism sector can contribute to family income which give them job satisfaction. The unique result is that the job satisfaction can increase when women had a high intensity to meet their family everyday and take care of their families member, not depend on an amount of income. The expectation of leisure satisfaction could not happen because of flexibility job description. After work at public sector, marriage women could take care of domestic sector by theirs self. Leisure time for women had decline for nowadays than theirs leisure time at work in the past. Social activity like: �arisan dasawisma�, activity in PKK group, and religious activities had declined participation because the member too tired because of their job description. Welfare assessment cannot generally for everyone according to viewpoints objectivity solely. Philosophical potential is ignored, so welfare index could not apply in this area. Welfare is not only measured by economy, income, wealth being, and distribution of house. Keyword: subjective welfare, satisfaction of a job, satisfaction of income, and satisfaction of leisure

Kata Kunci : kesejahteraan subjektif, kepuasan pekerjaan, kepuasan pendapatan, dan kepuasan waktu luang.

  1. S1-2015-317894-abstract.pdf  
  2. S1-2015-317894-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-317894-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-317894-title.pdf