Laporkan Masalah

EVALUASI KECACATAN PRODUK NUGGET MENGGUNAKAN CONTROL CHART, DIAGRAM PARETO, DAN DIAGRAM ISHIKAWA (Studi di PT. KEPURUN PAWANA INDONESIA)

RESTI PANGESTIKA, Dr. Ir. Wahyu Supartono

2015 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRI SV

Nugget adalah sejenis makanan yang terbuat dari daging giling yang kemudian dicetak lalu diberi lapisan panir. Serpihan daging yang memiliki nilai rendah dapat digunakan dalam pembuatan nugget, sehingga dapat memiliki nilai tinggi. Hal ini dikarenakan nugget yang sudah jadi menyerupai daging utuh. Tujuan dari pelapisan dengan tepung panir adalah untuk memperbaiki cita rasa dan teksur dari nugget. Sehingga dengan lapisan tepung panir tersebut nugget menjadi lebih renyah. Saat ini nugget menjadi makanan populer yang digemari oleh semua kalangan. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya permintaan konsumen akan produk nugget. Oleh sebab itu, perusahaan berusaha menghasilkan produk dengan mutu yang baik yang sesuai dengan harapan konsumen. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengendalian mutu. Jenis kecacatan produk nugget yang ditemukan di PT. Kepurun Pawana Indonesia antara lain produk bengkok, patah, hancur, mengelupas, dan pendek. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memisahkan nugget berdasarkan kriteria kecacatannya, kemudian menimbang masing-masing kriteria kecacatannya. Data kecacatan yang telah diperoleh, kemudian diolah menggunakan alat bantu yaitu control chart, diagram Pareto, dan diagram Ishikawa. Pada hasil diagram Ishikawa dapat dilakukan cara penyelesaian untuk meminimalisir jenis nugget yang dominan. Pada control chart yang dihasilkan terdapat 8 dari 15 data yang out of control. Pada diagram Pareto dapat diketahui bahwa jenis cacat yang paling dominan dan perlu segera diperbaiki adalah produk patah. Pada diagram Ishikawa dapat diketahui akar penyebab masalah dari jenis kecacatan produk patah. Penyebab utamanya antara lain pembekuan yang terlalu lama, pemukulan bongkahan nugget dengan pipa, dan penataan yang tidak teratur.

Nugget is a kind of food made of minced meat which is formed and given panir layer. Pieces of flesh that have low values can be used in making nuggets, so it can have a high value. This is because the nugget that is so resembles meat intact. The purpose of the coating with flour panir is to improve the taste and teksur of nuggets. So with the flour coating panir become more crunchy. Currently nugget became popular foods favored by all circles. This is evident from the increasing consumer demand for products nuggets. Therefore, the company strives to produce products with good quality in accordance with the expectations of consumers. One effort is to perform quality control. Types of product defects nugget found in PT. Kepurun Pawana Indonesia, among others, product bent, broken, crushed, peeling, and short. Data collection is done by separating the nugget based on disability criteria, then weigh each criterion disability. Data disability that has been obtained, then processed using the tools that control chart, Pareto chart, and Ishikawa diagrams. On the results of Ishikawa diagram can be done to minimize the way of solving the dominant type of nuggets. In the control chart, there are 8 of 15 data out of control. In the Pareto diagram can be seen that the most dominant type of defect and needs to be corrected is a broken product. On the Ishikawa diagram can be seen the root cause of this type of product defects broken. The main cause among others, freezing is too long, beating chunk nuggets with pipes, and irregular arrangement.

Kata Kunci : pengendalian mutu, nugget, seven tools

  1. D3-2015-337445-abstract.pdf  
  2. D3-2015-337445-bibliography.pdf  
  3. D3-2015-337445-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2015-337445-title.pdf