Laporkan Masalah

Kampung Nostalgia Generasi 90-an

SALMA NUR FAHMADDIN, Dyah Titisari Widyastuti, S.T., M.U.D.D.

2015 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Kemonotonan ruang hiburan masyarakat khususnya di Jakarta menjadi salah satu alasan dibutuhkannya ruang publik yang atraktif, yang mampu menampung berbagai aktivitas di dalamnya dengan bebas, sebagaimana esensi ruang publik yang sebenarnya. Kampung Nostalgia merupakan suatu wadah yang menampung segala koleksi, aktifitas, interaksi terkait dengan tema Generasi 90-an. Kampung Nostalgia berkaitan erat dengan aktifitas nostalgia. Setiap orang pasti mempunyai masa lalu untuk dikenang, diceritakan dan diungkit kembali. Terlepas masa lalu yang baik ataupun buruk, semua pasti punya peran tersendiri dalam melengkapi kehidupan saat ini. Maka dibutuhkannya suatu wadah penampung kegiatan masyarakat yang bebas, dengan menjadikan nostalgia sebagai aktivitas utama dalam naungan tema besar "Generasi 90-an" atau era 90-an. Kampung Nostalgia Generasi 90-an dirasa sesuai untuk merepresentasikan kebutuhan ruang-ruang tersebut, dengan tipologi bangunan utama adalah museum. Objek pamer terdiri dari benda-benda populer yang terekam dalam sejarah dan budaya kehidupan masyarakat Indonesia secara umum pada masa itu. Adanya penerapan konsep free zone membantu keseluruhan area menjadi area yang aksesibel untuk publik dengan berkontribusi memberikan lahan nya untuk aktivitas masyarakat, dengan tetap menyeimbangkan sisi komersialnya (paid zone). Kemasan fisik "kampung" diharapkan menjadi bumbu manis yang memberikan percik nostalgia bagi pengunjungnya.

The monotony of public entertainment space, especially in Jakarta, become one of the reasons of the attractive public space needs, which can accommodate a variety of activities freely, as the actual essence of public space. Kampung Nostalgia is a place that accommodates all of collections, activities and interactions related to the theme of 90's generation (Generasi 90-an). Kampung Nostalgia is closely related to the activities of nostalgia. Each person has a past to be remembered, retold and rehashed. Despite good or bad past, all of the memories must have their own role in complementing person's current life. Hence, the need of a place for society to do activities freely is important, and the idea is by making nostalgia as the main activity with a "Generasi 90-an" or the 90s theme. Kampung Nostalgia Generasi 90-an is appropriate to represent the needs of public space and place for nostalgia, with the main building function is interactive museum. The exhibition consists of popular objects at 90s that recorded in the history and culture of Indonesian society. The application of free zone concept in Kampung Nostalgia Generasi 90-an is to help the overall area into an accessible area for public by contributing to share its area for community activities while balancing the commercial area (paid zone) as an museum. The use of "Kampung" or village physically is expected to be a sweet spice that gives the spark of nostalgia feelings for visitors who come to this area.

Kata Kunci : Generasi 90-an, museum, kampung, free zone, interaksi, nostalgia

  1. S1-2015-302340-abstract.pdf  
  2. S1-2015-302340-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-302340-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-302340-title.pdf