Laporkan Masalah

MANAJEMEN PENGUNJUNG DI TAMAN PINTAR

M. NUR DITA NUGROHO, Dr. Ir. Djoko Wijono, M.Arch. ; Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch.

2015 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Taman Pintar merupakan sebuah objek wisata buatan dengan tingkat kunjungan tinggi di kota Yogyakarta. Rata-rata kunjungan ialah 999.703 orang/tahun dalam lima tahun terakhir. Keaadaaninimenyebabkan telah terjadi kelebihan kapasitas dan daya tampung pengunjung di Taman Pintar.Luas kawasan Taman Pintarhanya 12.000m2 dan tingkat kunjungan yang tinggi. Manajemen pengunjung pada dasarnya hanya diterapkan di objek wisata alammaupun budaya. Namun, apakah manajemen pengunjung dapat diterapkan pada objek wisata buatan? Penelitian ini akan mengungkap apakah manajemen pengunjung dapat diterapkan di objek wisata buatan dan apakah Taman Pintar telah menerapkan manajemen pengunjung dengan tingkat kunjungan tinggi tersebut. Tujuan penelitian ini ialah (1) mengetahui manajemen pengunjung untuk objek wisata buatan Taman Pintar yang dilihat dari perspektif kunjungan dan keruangan yang dibantudengankomponen pariwisata pembentuk manajemen pengunjung di Taman Pintar dan (2) mengetahui apakah manajemen yang diberlakukan dapat mengatasi kepadatan/persoalan daya dukung pengunjung dan menyusun konsep manajemen pengunjung yang dapat diterapkan di Taman Pintar. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi argumentatif. Deskripsi dari data yang telah dikumpulkan di lapangan dankemudian diberikan argumentasi dalam mendeskripsikan data berdasarkan teori manajemen pengunjung di objek wisata buatan yang telah disusun. Pembahasan mengenai manajemen pengunjung di objek wisata buatan (Taman Pintar) dilakukan dengan mengupas (1) manajemen keruangan dan (2) manajemen kunjungan serta komponen pembentuk manajemen pengunjung yang telah disusun dalam kerangka teoritik. Temuan yang dihasilkan yaitu, (1) Taman Pintar telah menerapkan manajemen bagi pengunjung. Penerapan beberapa cara untuk mengatur, mengarahkan, dan membatasi jumlah pengunjung telah dilakukan sesuai dengan indikator di manajemen pengunjung. Namun keadaan itu tidak berlaku di saat tingkat kunjungan tinggi pada akhir pekan/musim liburan dan (2) manajemen pengunjung yang diterapkan Taman Pintar belum mampu mengatasi kepadatan kunjungan terutama padaakhir pekandan musim liburan. Manajemen pengunjung yang telah diterapkan masih menyebabkan kelebihan daya dukung.

Taman Pintar is a man-made tourist object with a high level of visits in Yogyakarta. Averagely 999.703 people per year visited this object for the last five years. This situation implies that there had been over capacity of visitor. Its area is only 12.000m2 and it has high visits. Visitor management is basically only applied in natural and cultural attractions. However, can the visitor management be applied to this tourist object? This study reveals whether the visitor management can be applied in artificial attraction and whether the visitor management has been implemented in Taman Pintar which has high-level of visits. The objectives of this research are (1) to identify visitor management for man-made tourism that is observed from visits and space perspectives assisted by the using of tourism components models for visitor management in Taman Pintar and (2) to identify whether applied management is able to overcome the visitors density/capacity issue and draft visitor management that can be operated in the Taman Pintar. This research uses argumentative description. Descriptions of the data have been collected in the field, and then arguments are given by describing data based on visitor management theory in artificial attractions that have been prepared. The study of visitor management in artificial tourism object (Taman Pintar) is performed by using (1) management of space and (2) management of visits. The components forming the visitor management have been compiled in theoretical framework. There are two main findings in this research. (1) Taman Pintar has applied visitor management. Several techniques to organize, direct, and limit the number of visitors have been conducted properly using the visitor management indicators. However, this management is not operated during high-level of visits on weekend/peak season and (2) visitor management applied in Taman Pintar has not solved the problem of visits density, especially during the weekend and peak season. The existing visitor management still engenders over capacity problem.

Kata Kunci : manajemen pengunjung, objek wisata buatan, daya dukung, manajemen kunjungan, dan manajemen keruangan

  1. S2-2015-337224-bibliography.pdf