Laporkan Masalah

HUBUNGAN STATUS ASETILASI DAN KADAR ENZIM TRANSAMINASE PADA PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU ANAK

RORO KURNIA KUSUMA WARDHANI, Prof. dr. Djauhar Ismail, MPH, PhD, Sp.AK.

2015 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDS

Latar belakang: Tuberkulosis masih merupakan masalah utama pada anak di Indonesia. Pengobatan tuberkulosis paru anak memiliki efek samping hepatotoksik. Hepatototoksik ditandai dengan adanya peningkatan enzim transaminase dipengaruhi oleh status asetilasi, usia, dan status gizi. Status asetilasi dalam populasi terbagi menjadi status asetilasi cepat dan lambat. Aktivitas enzim N-acetyltransferase2 (NAT2) yang rendah pada status asetilasi lambat menyebabkan akumulasi metabolit toksik acetylhydrazine yang bersifat hepato injury dan dapat menyebabkan peningkatan enzim transaminase. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status asetilasi, usia, status gizi dan peningkatan enzim transaminase pada pengobatan tuberkulosis paru anak. Metode : Studi ini merupakan studi potong lintang melibatkan 57 anak usia 1-18 tahun. Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada 1 bulan setelah pengobatan antituberkulosis. Pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan serum transaminase dan status asetilasi. Peningkatan enzim transaminase didefinisikan sebagai peningkatan transaminase lebih dari 1.5 kali batas nilai normal. Penetapan status asetilasi dengan cara mengukur rasio acetylisoniazid dan isoniazid di dalam urin dengan alat High Performance Liquid Chromatography. Data dianalisis dengan chi-square test. Hasil : Dua puluh dua anak (38%) mengalami peningkatan enzim transaminase setelah 1 bulan pengobatan. Dua puluh anak (35%) adalah status asetilasi lambat dan 37 anak (65 %) adalah status asetilasi cepat. Dari 22 anak dengan peningkatan enzim transaminase, 10 anak adalah status asetilasi lambat (45.4%) dan 12 anak (54.5%) adalah status asetilasi cepat. Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara status asetilasi (RP 1.5 IK 95% 0.8-2.5, p=0.194), usia (RP 1.3 IK 95% 0.7-2.2, p=0.579), status gizi (RP 1.5 IK 95% 0.8-2.5, p=0.226) dengan peningkatan enzim transaminase. Simpulan: Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara status asetilasi, usia, dan status gizi dengan peningkatan enzim transaminase.

Background: Tuberculosis still a major problem in children’s health. Tuberculosis drugs have important adverse effect including hepatotoxicity. Hepatotoxicity is marked by elevated transaminase which might be influenced by acetylation phenotype, age and nutritional state. Acetylation phenotype in population is divided into fast and slow acetylators. Low activity of Nacetyltransferase2 (NAT2) enzymes in slow acetylators cause accumulation of acetylhydrazine which is hepato injury and leading to elevated transaminase Objective : To determine relationship between acetylation phenotype, age, nutritional state and elevated transaminase in children with antituberculosis treatment. Method: A cross-sectional study involving 57 children age 1-18 years old. Laboratory test were performed after first month intensive phase of antituberculosis treatment. Laboratory test include level of transaminase serum and acetylation phenotype. Elevated transaminase serum is define as increasing of transaminase level more than one and half times normal limit. Acetylation phenotype determined by measuring the ratio of acetylisoniazid and isoniazid in urine by High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The data was analyzed by using chi-square test. Results: Twenty-two (38%) of 57 children had elevated transaminase serum after 1 month treatment. Twenty (35%) and 37 (65 %) of 57 children were slow and fast acetylator respectively. Among 22 children with increasing transaminase 10 (45.4%) were slow acetylators and 12 (54.5%) were fast acetylators.There were no significant differences between acetylation phenotype (RP 1.5 IK 95% 0.8-2.5, p=0.194), age (RP 1.3 IK 95% 0.7-2.2, p=0.579), nutritional state (RP 1.5 IK 95% 0.8-2.5, p=0.226) and elevated transaminase. Conclusion There were no relationship between acetylation phenotype and elevated transaminase in children with antituberculosis treatment.

Kata Kunci : status asetilasi, peningkatan transaminase, pengobatan tuberkulosis, anak


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.