Laporkan Masalah

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JEMBATAN (SIMJ) BERBASIS WEB BERDASARKAN EVALUASI EKONOMI SEBAGAI PENDUKUNG PRIORITAS PENANGANAN JEMBATAN (Studi Kasus : 5 Jembatan Di Ruas Jalan Nasional Daruba – Daeo – Bere-bere Provinsi Maluku Utara)

ADITYA RAHARDJOPUTRO, Dr. Ing. Ir. Andreas Triwiyono

2015 | Tesis | S2 Sistem dan Teknik Transportasi

Sistem informasi jembatan bertujuan untuk mendapatkan data kondisi jembatan terkini. Data tersebut dibuat dalam bentuk skala yang disebut Nilai Kondisi Jembatan sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas dan usulan penanganan jembatan. Akan tetapi, data Nilai Kondisi tersebut tidaklah cukup untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi jembatan berbasis webdalam evaluasi kelayakan ekonomi jembatan untuk penentuan manfaat ekonomi suatu jembatan sehingga dapat dijadikan sistem pendukung keputusan. Nilai kondisi elemen jembatan yang dianalisis berdasarkan Panduan Rencana dan Program IBMS (Interurban Bridge Management System) 1993 yaitu daerah aliran sungai, bangunan pengaman, tanah timbunan, kepala jembatan / pilar, pondasi, bangunan atas dan lantai jembatan. Biaya penanganan elemen, penggantian elemen dan gangguan lalulintas dihitung pada setiap elemen jembatan yang mencapai nilai kondisi 3 sampai dengan 4. Manfaat penanganan jembatan didapatkan dari prediksi biaya pembangunan jembatan pada saat nilai kondisi 5 (kondisi runtuh) dan biaya pengurangan kecepatan tiap tahun apabila dilakukan penundaanpenanganan pada tahun survey. Objek penelitian yaitu 5 Jembatan dengan nilai kondisi 3 (kondisi rusak berat) dan nilai kondisi 4 (kondisi kritis) pada ruas jalan Daruba – Daeo − Bere-bere. Net Present Value(NPV) didapatkan dari selisih manfaat dan biaya penanganan jembatan. Jembatan dikatakan layak untuk dilakukan penanganan ketika NPV bernilai positif . Internal Rate Return merupakan suku bunga didapatkan dengan menyamakan jumlah nilai sekarang dari manfaat dan biaya penanganan jembatan. Jembatan dikatakan ekonomis untuk dilakukan penanganan ketika IRR lebih besar 15 %. Prioritas penanganan jembatan ditentukan dengan perangkingan IRR pada jembatan yang diteliti. Jembatan dengan IRR terbesar menjadi prioritas utama penanganan. Penelitian ini dibangun pada www.datajembatan.com. Dengan adanya sistem informasi jembatan berbasis web, mempermudah prioritas penanganan jembatan berdasarkan evaluasi ekonomisebagai pendukung keputusan pengelolaan jembatan. Berdasarkan hasil penelitian , NPV / mpada 5 jembatan di ruas jalan Daruba – Daeo − Bere-bere bernilai positif sehingga layak untuk dilakukan penanganan. IRR pada 5 jembatan di ruas jalan Daruba – Daeo − Bere-bere lebih besar 15 % sehingga ekonomis untuk dilakukan penanganan. Jembatan Ake Daeo 1 merupakan jembatan yang paling ekonomis dengan IRR 112,81 %. Jembatan Ake Daeo I dan Ake Sambiki I memiliki sisa umur jembatan paling kecil yaitu 1 tahun.

Bridge information system is to obtain bridge condition data. That data is declared into scale, which is called Bridge Condition Rating, as decision support system to determine priority and draft preservation of bridge. On the other hand, Bridge Condition Rating is not sufficient as a decision support system. Consequently, it needs a web-based of bridge information system to evaluate bridge economic feasibility and to obtain benefit of bridge as a decision support system. Bridge condition rating which was analyzed based on Guide Planning and IBMS Program 1993 were waterway, bridge protection, embankment, abutment / pier, foundation, superstructure and deck. Maintenance cost, replacement cost, and traffic disruption cost were calculated in each element of bridge that had 3-rating or 4-rating of Bridge Condition Rating. Benefit of bridge preservation was obtained by initial cost of bridge that had 5-rating (collapse condition) and decreasing velocity per year if it was cancelled to preserve in survey year. The object of this research were 5 bridges which had 3-rating of Bridge Condition Rating and 4-rating in Daruba-Daeo-Bere-Bere. Net Present Value (NPV) was obtained by the difference between benefit and cost of bridge preservation. Internal Rate of Return was an interest which was acquired by equal value of benefit and cost of bridge preservation. Bridge was economic to preserve whether IRR value was more than 15%. Bridge preservation priority was obtained by IRR grade of bridge. Bridge which has biggest IRR grade was prioritized to preserve. This research used www.data jembatan.com. Web-based bridge information system made priority of bridge preservation based on economic evaluation as decision support system easier. NPV / m of 5 bridges in Daruba – Daeo − Bere-bere had positive value, so it was economic to preserve. IRR value of 5 bridges in Daruba – Daeo − Bere-bere were more than 15%, so it was also economic to preserve. Ake Daeo I Bridge was the most economic bridge with 112,81%. Residual life of Ake Daeo I Bridge and Ake Sambiki I Bridge was less than 1 year.

Kata Kunci : Evaluasi, Ekonomi, Prioritas, Penanganan, NPV, IRR, Web


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.