Laporkan Masalah

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT LINGKUNGAN DAN RELEVANSINYA BAGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

EKO ARIWIDODO, M.PHIL., Prof. Dr. Koento Wibisono Siswomihardjo

2014 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Penelitian ini berjudul Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Perspektif Filsafat Lingkungan dan Relevansinya dengan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia. KLHS yang ditujukan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia belum memiliki kewenangan penuh atas pengelolaan lingkungan berwawasan masa depan, sehingga memerlukan landasan filsafat lingkungan dalam pengembangan konsepsi KLHS serta realitas pelaksanaannya. KLHS sampai saat ini belum menjadi bagian dari kebijakan pembangunan nasional. KLHS sudah sampai pada taraf yang sangat dibutuhkan, dan perlu segera diterapkan secara riil serta diformalkan dalam konteks kebijakan nasional maupun daerah. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menemukan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang terkait dengan filsafat lingkungan dalam konsepsi KLHS; (2) menganalisis ruang lingkup KHLS di Indonesia sebagai salah satu kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia; dan (3) menemukan relevansi filsafat lingkungan dalam pelaksanaan KLHS di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif di bidang filsafat. Data penelitian dikumpulkan melalui sumber kepustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif, yang dilaksanakan dengan tiga langkah, sebagai berikut : pengumpulan data; reduksi dan klasifikasi data; dan. penyusunan hasil penelitian dan laporan hasil penelitian. Metode analisisnya adalah sebagai berikut: interpretasi dan koherensi; holistika; dan heuristika. Hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Alam dunia secara keseluruhan merupakan suatu ekosistem atau suatu organisme yang bagian-bagian atau unsur-unsur pembentuknya saling berkaitan. Mentalitas pencerahan menempatkan manusia sebagai pusat dan mendorong manusia untuk terus mengeksploitasi alam demi kesejahteraan dirinya. Pandangan dunia tersebut telah menjadi akar permasalahan eksploitasi manusia terhadap alam semesta. Mentalitas pencerahan merupakan pemikiran manusia yang berlandaskan rasionalisme. Implikasinya telah membawa kehancuran bagi alam. Moral lingkungan berupaya menghubungkan antara manusia dan tanggung jawabnya terhadap lingkungan; (2) Pengertian KLHS yang dipandang sesuai untuk Indonesia adalah suatu proses sistematis untuk mengevaluasi pengaruh lingkungan dan menjamin diintegrasikannya prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Tujuan KLHS adalah membuat Kebijakan, Rencana dan Program (KRP); (3) Ekodevelopmentalisme memiliki pola pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini yang dilandasi pada kepedulian terhadap lingkungan. Ekofeminisme adalah suatu gerakan realistis dalam mengatasi berbagai permasalahan relasi antara kaum perempuan dan lingkungan dalam proses pembangunan. Nilai-nilai Pancasila adalah cerminan dari bangsa Indonesia, sehingga setiap kebijakan yang terkait pembangunan di segala bidang harus berprinsip pada nilai-nilai Pancasila. Pertimbangan yang didasarkan pada nilai-nilai konservasi sumber daya alam dan lingkungan menjadi signifikan dalam rangka proses pelaksanan KLHS adaptasi Indonesia.

This research entitle Indonesia Strategic Environmental Assessment (SEA) in the Environmental Philosophy Perspective and Its Relevance to The Environmental Management Policy in Indonesia. SEA aimed at sustainable development in Indonesia does not have a full authority of environmental management vision of the future, so it requires a environmental philosophy foundation in the development of the SEA conception and the implementation reality. The paradigm of sustainable development in a comprehensive manner to date has not been made in view of mainstreaming the environment so that it becomes a structural problem. SEA has to become part of national development policies yet. The SEA has reached the level that is needed, and should be applied immediately in real terms as well as formalized in the context of national and regional policies. This research aims to: (1) finding the ontological foundation, epistemological, and axiological associated with environmental philosophy in the SEA conception; (2) analyzing the scope of the SEA in Indonesia as one of the environmental management policy in Indonesia; and (3) finding the relevance of the environment philosophy in the SEA implementation in Indonesia. This study is a qualitative research in the field of philosophy. Data were collected through literature sources. This research is qualitative and descriptive, which is carried out in three steps, as follows: data collection; reduction and classification of data; and. preparation of research results and research reports. The method of analysis is as follows: interpretation and coherence (interpret events or problematic situations that appear on the documents at the Indonesian SEA); holistic; and heuristics. The results of this research can be stated as follows: (1) Natural world as a whole is an ecosystem or an organism whose parts or constituent elements are interrelated. Enlightenment mentality puts human beings as the center and encourage people to continue to exploit nature for his welfare. Worldview has been a root cause of human exploitation of the environment. Enlightenment mentality is based on rationalism of human thought; (2) Definition of SEA is deemed appropriate for Indonesia is a systematic process to evaluate the influence of the environment and ensure the integration of sustainability principles in the strategic decision-making. The purpose of the SEA is the making of Policy, Plan and Program. (3) Ecodevelopmentalism has pattern of development that meets the needs of the present are based on environmental stewardship. Ecofeminism is a realistic movement in addressing the problems of relations between women and the environment in the development process. Pancasila values are a reflection of the Indonesian nation, so any policy-related development in all fields must be principled in those values. Considerations based on the values of conservation of natural resources and the environment are significant in the context of the implementation of Indonesian SEA adaptation.

Kata Kunci : filsafat lingkungan, Kajian Lingkungan Hidup Strategi (KLHS), kebijakan lingkungan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.