Laporkan Masalah

HUBUNGAN STATUS MEROKOK DENGAN KUALITAS HIDUP DI KOTA YOGYAKARTA

SUCI SINTIA PERDANA, Susi Ari Kristina, M.Kes., Apt.

2014 | Skripsi | FARMASI

Rokok sebagai produk yang tidak memiliki manfaat terhadap kesehatan, tidak seharusnya dikonsumsi oleh masyarakat karena banyak dampak yang ditimbulkan baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan. Salah satunya yaitu penurunan kualitas hidup akibat merokok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan status merokok dengan kualitas hidup serta hubungan perilaku merokok dengan kualitas hidup masyarakat di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian silang (cross-sectional) di empat Kecamatan Kota Yogyakarta yaitu Kecamatan Pakualaman, Danurejan, Gondokusuman, dan Gedongtengen dengan menggunakan instrumen WHOQOL-BREF yang dibuat dan diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh WHOQOL group. Pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak (nonrandom sampling) dengan teknik convenience sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 142 orang dan dilakukan analisis menggunakan SPSS 15. Independent samples t-test digunakan untuk analisis hubungan status merokok dengan kualitas hidup sedangkan ANOVA untuk analisis hubungan perilaku merokok dengan kualitas hidup. Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup nonperokok lebih tinggi dibanding perokok pada semua domain kualitas hidup dan secara umum menunjukkan hubungan signifikan (domain fisik (p=0,004), psikologis (p=0,005), lingkungan (p=0,002) dan total skor domain (p=0,006)). Ditinjau dari perilaku merokok, perokok ringan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibanding perokok sedang dan berat. Perokok berat memiliki nilai paling rendah pada domain fisik dan lingkungan dibanding perokok ringan dan sedang. Dilihat dari hubungannya, perilaku merokok menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan dengan kualitas hidup (domain fisik (p=0,963), psikologis (p=0,873), hubungan sosial (p=0,531), lingkungan (p=0,788) dan total skor domain (p=0,800)).

Cigarettes as a product that does not have health benefits, should not be consumed by the public as much impact caused both to themselves and the environment. One of them is a decrease in quality of life due to smoking. This study aims to examine the relationship of smoking status with quality of life and the relationship of smoking behavior with the quality of life in the city of Yogyakarta. This research is a cross-sectional survey in four sub-district of Yogyakarta is Pakualaman, Danurejan, Gondokusuman, and Gedongtengen using WHOQOL-BREF instrument made and translated into Indonesian by the WHOQOL group. Sampling was done by a non-random (nonrandom sampling) with a convenience sampling technique. 142 samples were obtained and analyzed using the SPSS 15. Independent samples t-test was used for analysis of the association of smoking status with quality of life, while ANOVA for analysis of the relationship of smoking behavior with the quality of life. The results indicate a higher quality of life compared to non-smokers smokers in all domains of quality of life and in general showed a significant relationship (physical domain (p = 0.004), psychological (p = 0.005), the environment (p = 0.002) and total domain scores (p = 0.006)). Judging from the behavior of smoke, light smokers had a better quality of life compared to moderate and heavy smokers. Heavy smokers have the lowest value in the physical domain and the environment than the mild and moderate smokers. Judging from the relationship, smoking behavior showed no significant relationship with quality of life (physical domain (p = 0.963), psychological (p = 0.873), social relationships (p = 0.531), the environment (p = 0.788) and total domain scores (p = 0.800)).

Kata Kunci : Status merokok, kualitas hidup, WHOQOL- BREF, Kota Yogyakarta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.