Laporkan Masalah

MARKETING STRATEGI YANG DIGUNAKAN OLEH SUTIRAH SETIABUDI SEBAGAI PENGUSAHA BATIK TULIS GUMELEM BANJARNEGARA

AMRIZAL VITO SEPTIADI, Nur Endah Nugraheni, S.S., M.A.

2014 | Tugas Akhir | D3 BAHASA INGGRIS

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas tentang strategi marketing dari bisnis salah satu pengusaha Batik Tulis Gumelem tertua di desa Gumelem, kecamatan Susukan, Banjarnegara. Tulisan ini menjelaskan tentang sejarah, perkembangan, dan potensi bisnis Batik Tulis Gumelem di Banjarnegara. Disini juga dijelaskan tentang Batik Tulis Gumelem sebagai identitas lokal masyarakat setempat. Peneliti menggunakan metode observasi langsung dan wawancara untuk mengumpulkan data mengenai Batik Tulis Gumelem. Untuk studi lapangan, peneliti mengobservasi salah satu pengusaha Batik Tulis Gumelem tertua dari desa Gumelem Timur, Sutirah Setiabudi. Untuk studi pustaka dan internet, peneliti memakai beberapa buku, jurnal, dan artikel untuk mencari informasi mengenai Banjarnegara, Batik Tulis Gumelem, strategi marketing, dan beberapa informasi yang terkait lainnya. Kesimpulannya, strategi marketing yang digunakan oleh Sutirah Setiabudi dalam menjalankan bisnis Batik Tulis Gumelem “Setia Usaha” memiliki kekuatan dalam hal citra merk, manajemen bisnis, lokasi, produk, kualitas, dan laba. Kekurangan dari bisnisnya meliputi harga, produksi, kekurangan diri, promosi, dan pelayanan. Peluang yang bisa ditangkap dari bisnis ini yaitu maraknya kembali tren penggunaan batik setelah UNESCO mematenkannya sebagai warisan bukan benda asli Indonesia. Apalagi, batik kini tidak hanya diproduksi dalam bentuk baju, tetapi juga dibuat dalam bentuk karya lainnya. Potensi desa wisata Gumelem juga bisa menjadi peluang terhadap bisnis ini. Ancaman yang mungkin terjadi terhadap bisnis yang dijalankan Sutirah Setiabudi yaitu adanya anggapan pada masyarakat akan harga Batik Tulis Gumelem yang masih relatif mahal, kemungkinan munculnya pengusaha Batik Tulis Gumelem yang menawarkan harga lebih murah, dan maraknya bisnis batik cetak yang mempunyai harga yang relatif terjangkau dan mudah ditemukan di pertokoan.

This graduating paper aims to discuss the marketing strategies used by one of the oldest entrepreneur’s businesses of Batik Tulis Gumelem in Gumelem village, district of Susukan, Banjarnegara. This paper describes about the history, development, and potential business of Batik Tulis Gumelem in Banjarnegara. Also, the paper portrays Batik Tulis Gumelem as a local identity. The researcher used the direct observation and interview method to gather up all the information about Batik Tulis Gumelem. For the field study, the researcher observed one of the oldest Batik Tulis Gumelem entrepreneurs from East Gumelem, Sutirah Setiabudi. As for library and internet research, the researcher used few books, journals, and articles to look up more about Banjarnegara, Batik Tulis Gumelem, marketing strategy, and some other additional related information. In conclusion, the marketing strategies used by Sutirah Setiabudi in running the business of Batik Tulis Gumelem “Setia Usaha” has strengths like the brand image, business management, location, product, quality, and profitability. The weaknesses of Sutirah Setiabudi’s business are the price, production, self-deficiency, promotion, and service. The opportunity that can be caught is the reappearance of batik trend after UNESCO patented batik as Indonesia’s original non entity heritage. Besides, batik is now not only produced in the form of clothes only, but also numerous other works. The potency of Gumelem tourism village can also be an opportunity for this business. The possible threats that might happen for Sutirah Setiabudi’s business are the people’s assumption of Batik Tulis Gumelem’s relatively expensive price, the possibilty of the emergence of Batik Tulis Gumelem entrepreneurs which offers cheaper prices, and the widespread of printed batik business which has affordable price and can easily be found in shops.

Kata Kunci : Banjarnegara, Batik Tulis Gumelem, strategi marketing


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.