Laporkan Masalah

KETERSEDIAAN BERAS DAN AKSES PANGAN DALAM KAJIAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2013

WAWAN ARIJAL, Umi Listyaningsih S.Si., M.Si.

2013 | Skripsi | GEOGRAFI MANUSIA

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui ketersedian beras sebagai sumber kalori penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. (2) Mengetahui akses pangan penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. (3) Mengetahui ketahanan pangan berdasarkan ketersediaan beras dan akses pangan menurut kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. (4) Mengetahui pola keruangan ketahanan pangan menurut kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan adalah analisis dari data sekunder dengan sumber data Gunungkidul Dalam Angka tahun 2012 dan Profil Rumah Tangga Sasaran Pengentasan Kemiskinan D.I Yogyakarta Tahun 2012. Penglohanan data dilakukan dengan menggunakan metode Food Security and Vulnerability Atlas atau FSVA dengan mengkhususkan ketersediaan beras untuk mewakili dimensi ketersediaan pangan. Pembahasan hasil perhitungan dilakukan secara diskriptif dengan mengacu pada hasil penentuan masing-masing indikator penentu kategori ketahanan pangan dan hasil komposit yang disajikan dalam peta untuk analisis pola keruanganya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 kecamatan dengan ketersediaan beras kategori sangat tahan yaitu Kecamatan Semin, Ngawen, Gedangsari, Patuk dan Ponjong, 8 kecamatan kategori tahan, 4 kecamatan kategori cukup tahan dan 1 kecamatan dengan kategori rentan yaitu Kecamatan Wonosari. Terdapat 3 kecamatan dengan akses pangan kategori cukup tahan, yaitu Kecamatan Wonosari, Semanu dan Rongkop, 12 kecamatan kategori agak rentan dan 3 kecamatan kategori rentan yaitu Gedangsari, Ngawen dan Saptosari. Hasil analisis komposit ketahan pangan menunjukan 4 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul termasuk kategori cukup tahan pangan yaitu Patuk, Semin, Ponjong dan Rongkop, 1 kecamatan kategori rentan pangan yaitu Wonosari sedang 13 kecamatan yang lain termasuk kategori agak rentan pangan. Pola keruangan ketahanan pangan kecamatan kategori cukup tahan mengelompok di bagian timur, kategori agak rentan pangan menyebar hampir di seluruh wilayah dan kecamatan kategori rentan pangan berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Gunungkidul. Terbentuknya pola keruangan tersebut dipengaruhi oleh kondisi fisik geografis dan karakteristik sosial ekonomi penduduk.

The purpose of this research are (1) Determine the availability of rice as a source of calories in the population by sub district of Gunungkidul. (2) Determine the food access of population by sub districts in Gunungkidul. (3) Determine food security based on the availability of rice and food access by sub districts in Gunungkidul. (4) Determine the spatial pattern of food security by districts in Gunungkidul. The method used is the analysis of secondary data with data source Gunungkidul Yearbook 2012 and Household Profile Poverty Reduction Targets in Yogyakarta 2012. Data processing was performed by using the method of Food Security and Vulnerability Atlas or FSVA with specialized the availability of rice to represent the dimensions of food availability. The discussion of the results of calculations performed by descriptive with reference to the determination of each level determinants of food security indicators and composite results are presented in maps to analyze the spatial pattern The results showed there are 5 districts with the availability of highly resistant rice categories are Semin, Ngawen, Gedangsari, Patuk and Ponjong , 8 districts with resistant categories, 4 districts with quite resistant category and 1 district with vulnerable category namely Wonosari. There are 3 districts with quite resistant categories of food access are Wonosari, Semanu and Rongkop , 12 districts with rather vulnerable categories, 3 district with vulnerable categories namely Gedangsari, Ngawen and Saptosari. The results analysis of composite food security shows 4 districts in Gunungkidul including the quite resistant of food category namely Patuk, Semin, Ponjong and Rongkop, 1 districts with vulnerable category of food there is Wonosari, 13 others districts are including rather vulnerable of food categories. Spatial patterns of food security of district with quite resistant categories clustered in the eastern region, kinda Vulnerable category of food spread almost in all regions and ditrict with vulnerable category of food is in the middle of Gunungkidul region. The spatial pattern is influenced by the physical geographic condition and socio-economic characteristics of the population.

Kata Kunci : ketersediaan beras, akses pangan, ketahanan pangan, pola keruangan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.