Laporkan Masalah

IMPLEMENTASI REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS REVITALISASI PASAR CICADAS DI KOTA BANDUNG)

Tatang Hamdani, Drs., Dr. Nunuk Dwi Retnandari

2012 | Tesis | S2 Magister Adm. Publik

Seiring dengan semakin meningkatnya persaingan di sector jasa dan perdagangan, terutama dengan kehadiran pasar-pasar modern, dikhawatirkan akan semakin menyulitkan pasar-pasar tradisional. Sehubungan dengan hal tersebut melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor 511.2/Kep.155-Huk/2006, Pemerintah Kota Bandung melanjutkan upaya merevitalisasi pasar tradisional, yang pada kali ini yang menjadi sasaran adalah Pasar Cicadas. Namun demikian seperti halnya pasar-pasar tradisional di Kota Bandung yang telah diupayakan untuk direvitalisasi, akhirnya banyak meninggalkan persoalan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi revitalisasi Pasar Cicadas dan mengetahui mengapa sampai terjadi kegagalan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, adapun data-data diperoleh melalui, wawancara, observasi dan dokumentasi. Variabel- variabel yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah Standard dan sasaran kebijakan, Sumber Daya, Komunikasi antar Organisasi Pelaksana, Karakteristik Organisasi Pelaksana, Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik serta Sikap atau Kecenderungan Pelaksana. Keenam variabel tersebut dipilih karena dianggap memiliki kesesuaian dengan focus penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan utama revitalisasi Pasar Cicadas, tidak mencapai hasil yang diharapkan. Menciptakan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) di sekitar lingkungan pasar, gagal diwujudkan. Bangunan Pasar dibiarkan tidak terisi dan para pedagang lama tetap bertahan di lokasi Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS). Dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemenfaatan sumber daya dan potensi yang dimiliki daerah, tidak mencapai hasil. Kontribusi pendapatan dari pasar-pasar yang direvitalisasi bahkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan pasar yang lain, upaya efisiensi anggaran dengan membebankan tanggung jawab kepada pihak ketiga ternyata malah membebani anggaran yang tidak sedikit guna memuluskan tujuan kebijakan. Kegagalan inplementasi revitalisasi Pasar Cicadas sangat dipengaruhi oleh kekurangan dalam standard dan sasaran kebijakan, tidak ada beban dan tanggung jawab yang jelas antara masing-masing implementor di lapangan. Sumber daya finansial sangat tergantung dari pihak ketiga, transmisi informasi yang tidak efektif berakibat kurangnya consensus bersama antara pemerintah, pengembang dan para pedagang, berujung pada penolakan, Bahwa banyaknya instansi pelaksana yang terlibat, koordinasi tindakan menjadi kurang efektif dan dari sisi kecenderungan pelaksana, lebih terfokus pada interpretasi para pedagang terhadap kegagalan revitalisasi pasar yang berujung semakin menyulitkan mereka.

Along with growing of emulation in service sector and commerce, especially with attendance of modern market, felt concerned about will progressively complicate traditional market. Referring to the mentioned pass/through Decision of Mayor Bandung Number 511.2/Kep.155-Huk/2006, Government Town Bandung continue traditional market revitalitation effort, which is on this which become target is Market Cicadas. But that way as does traditional market in Town Bandung which have been strived for the revitalitation of, finally leaving many problem. Therefore this research aim to to know how Market Cicadas revitalitation implementation and know why happened failure. Used by Research method is method qualitative, as for data obtained to pass/through, interview, documentation and observation. Variable- variable used to reach the target of research is Standard and policy target, Resource, Communications between Organization Executor, Organizational Characteristic of Executor, Condition of Social, Political and Economic and also Attitude or Tendency of Executor. Sixth of the variable selected by because assumed to have as according to research focus. Result of research that especial target of Market Cicadas revitalitation, do not reach result of which is expected. Creating Orderliness, Hygiene and Beauty of (K3) around market environment, fail to be realized. Building Market let do not loaded and all old merchant stand at bay in Place location Relocation of Merchant Whereas (TPPS). And improve efficiency and effectiveness of potency and resource had by area, do not reach result. Earnings contribution from market which is revitalitation even much more is small compared to other market, budget efficiency effort by burdening responsibility to third party in the reality oppositely;also encumber budget which by dozens utilize smoothly the target of policy.Failure of Implementasi Market Cicadas revitalitation very influenced by lacking of in policy target and standard, there no clear responsibility and burden among/between each implementor in field. Finansial resource very depended from third party, information transmission which is not effective cause the lack of consensus with among/between government, developer and all merchant, tip of at deduction, That to the number of executor institution in concerned, coordinate action become less effective and from side tendency of executor, more focused at interpretation all merchant to failure of market revitalitation which is have back part to progressively complicate them.

Kata Kunci : Pasar tradisional, revitalisasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.