Laporkan Masalah

PERBEDAAN STATUS GIZI PADA LANSIA DEPRESI DAN TIDAK DEPRESI DI PAGUYUBAN AMONG YUSWA BANTENG BARU KABUPATEN SLEMAN

Arif Dwisetyo Haripamilu, Dr. Probosuseno, Sp.PD, K-Ger

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Depresi adalah salah satu gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh stresor psikososial dan perlu mendapatkan perhatian serius. Ada kecenderungan bahwa orang yang menderita depresi tidak memperhatikan pola makan dan aktivitas fisiknya yang berkurang sehingga menyebabkan kenaikan berat badan. Mengatur makan yang baik sama pentingnya dengan mengelola stres, sebab jika mudah terkena stres akan diikuti dengan peningkatan gizi yang buruk. Tujuan penelitian: Mengetahui persentase malnutrisi dan depresi, membuktikan perbedaan status gizi pada lansia. Metode Penelitian: Penelitian bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel yang diteliti adalah semua lansia yang tergabung di paguyuban lansia Among Yuswa Banteng Baru yang memenuhi kriteria. Status depresi ditentukan dengan menggunakan Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15), asupan makanan dikumpulkan dengan 24 hour recall dan status gizi ditentukan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Analisis bivariat menggunakan independent t-tes, spearman dan chi square. Hasil: Sebanyak 69,4% dari total jumlah lansia adalah overweight, 72% di antaranya adalah wanita dan 28% pria. Sedangkan dari 34,7% lansia yang mengalami depresi, persentase untuk jenis kelamin wanita dan pria masing masing 62% dan 38%. Tidak ada perbedaan rerata indeks massa tubuh pada lansia depresi dan tidak depresi (p=0,386). Kesimpulan: Didapatkan 69% subjek berstatus gizi overweight dan 34% yang mengalami depresi. Depresi tidak memiliki kontribusi peran yang signifikan terhadap status gizi.

Background: Depression is a mental disorder that is influenced by psychosocial stressor and needs serious attention. There is a tendency that depressed people do not pay attention to eating pattern and have less physical activities which lead to weight gain. Managing good eating is as important as managing stress; thus when one can easily get stressed, he or she will have malnutrition. Objective: To identify percentage of malnutrition and depression and find out difference in nutrition status among the elderly. Method: The study was observational with cross sectional design. Samples were all elderly people joining Among Yuswa elderly community at Banteng Baru that met inclusion criteria. Depression status was determined using Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15), data of food intake was obtained through 24 hour recall and nutrition status was based on body mass index (BMI). Bivariate analysis used independent t-test, Spearman and chi square. Result: As much as 69.4% of total number of the elderly were overweight; 72% of them were female and 28% male. Out of 34.7% that were depressed, 62% were female and 28% were male. There was no difference in average BMI between depressed elderly and non depressed elderly (p=0.386). Conclusion: It was found 69% subject were overweight and 34% were depressed. Depression did not have significant contribution to nutrition status.

Kata Kunci : Status depresi, status gizi, lansia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.