Laporkan Masalah

Analisis pengelolaan obat di gudang farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi

FETRY, Lianny, Dr. Achmad Purnomo, Apt

2009 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Perubahan struktur dan kewenangan organisasi di daerah akibat diterapkannya Undang-undang otonomi daerah membawa implikasi pada perubahan struktur organisasi gudang farmasi kabupaten yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten Kuantan Singingi. Perubahan tersebut menyebabkan bertambahnya beban tugas dan kewenangan yang dilaksanakan, yaitu seluruh manajemen pengelolaan obat dilaksanakan sepenuhnya oleh gudang farmasi. Atas dasar tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manajemen obat yang meliputi 1. Seleksi, 2. perencanaan obat, 3. pengadaan obat, 4. penyimpanan obat, 5. pendistribusian obat di gudang farmasi Dinas Kesehatan kabupaten Kuantan Singingi, dan 6. penggunaan obat di puskesmas. Penelitian dilakukan dengan mengikuti rancangan deskriptif dengan menganalisis data yang diperoleh secara retrospektif yang diambil dari tahun 2006, 2007 dan 2008. Data kuantitatif dengan menghitung nilai tiap indikator yang digunakan dan data kualitatif diperoleh melalui wawancara. Data dianalisis menggunakan indikator pengelolaan obat kemudian hasilnya dibandingkan dalam 3 tahun terakhir dengan standar yang ada dan dukungan hasil wawancara untuk analisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. obat yang tersedia belum sesuai dengan DOEN, 2. biaya obat per penduduk belum efisien, perencanaan obat yang dilaksanakan masih memerlukan perbaikan pada perhitungan kebutuhan obat, 3. alokasi dana pengadaan obat relatif sudah terpenuhi dan anggaran pengadaan obat masih relatif kecil dibandingkan dengan anggaran untuk bidang kesehatan, 4. penyimpanan obat belum berjalan dengan baik ditandai masih terdapatnya obat ED dan obat rusak, serta masih terjadinya kekosongan obat, 5. distribusi obat belum dilaksanakan dengan baik karena sistem pendistribusian obat tidak berdasarkan permintaan puskesmas, dan tingkat ketersediaan obat masih rendah, 6. banyak penggunaan obat yang tidak rasional dan tidak ditemukannya obat yang tidak diresepkan (stok mati).

The applied regional autonomy legislation to result in a change of organization sturcture at regional Pharmaceutical Storehouse as technical imolementation unit of Kuantan Singingi health department. Due to this change caused the increasing work force nd authority to carry out, whereby drug management wholly was held by Pharmaceutical Storehouse. Based on it, a research was conducted to analysis the drug management, numely : 1. Selection 2. planning, 3. Procurement, 4. Storage, 5. Distribution in Kuantan Singingi regencial health office, and 6. Use in primary health care. This research estabilished based on the descriptive plan by analizing data that retrospectively collected in 2006, 2007 and 2008. Quantitative data obtained by calculated indicator value that had been used and qualitatitve data was gain through interview. The data was analized using drug management indicators, followed by contrasted its result with the last three year’s based on reliable standard, and confirmed toward interview for the further analysis. The result showed that : 1. the drug available not appropriate with DOEN, 2. the cost of drug for each population has not yet done well, drug planning need improvement especially in calculation of drug, 3. budget allocation has done well, budget of drug if compared with other health sector is relative low, 4. storage has not yet done well. It could be seen from any decayed and expired drugs, 5. distribution has not yet done well. It because of the distribution system not based on the primary health care demand, and drug availability level is relative low, 6. irrationally drug use and no drug without no-prescription.

Kata Kunci : Analisis pengelolaan obat,Gudang farmasi,Dinas Kesehatan,Kabupaten Kuantan Singingi, Analysis drugs management, pharmaceutical storehouse, Departement of public health Kuantan Singingi regency


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.