Laporkan Masalah

Peran pemerintah kota dalam menjaga stabilitas sosial masyarakat yang pluralistik di Kota Yogyakarta dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah :: Studi di Pemerintah Kota Yogyakarta

NANDO, Supardin, Prof. Dr. Kodiran, M.A

2009 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai peran pemerintah kota dalam menjaga stabilitas sosial masyarakat yang pluralistik di Kota Yogyakarta dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang berupaya membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat populasi atau obyek tertentu, dengan cara pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada pada obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemerintah kota mampu berperan dalam menjaga stabilitas sosial masyarakat yang sangat pluralistik di Kota Yogyakarta, meskipun masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah kota dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Wujud dari keberhasilan pemerintah kota tersebut terlihat dari wajah kota yang relatif stabil dan terkendali, dengan ditandai oleh tingkat kejahatan dan pelanggaran yang sangat rendah dari tahun ketahun yaitu, pada tahun 2004 berjumlah 515 kasus, tahun 2005 berjumlah 384 kasus dan tahun 2006 mengalami penurunan yang hanya 108 kasus. Angka balita gizi buruk yang mengalami penurunan dari 582 orang pada tahun 2004, turun menjadi 570 orang tahun 2005. Pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin di Kota Yogyakarta sebanyak 67.226 jiwa, sedangkan pada tahun 2004 adalah sebanyak 70.667 jiwa atau mengalami penurunan sebesar 4,87%. Ekonomi masyarakat yang terus membaik, ditandai oleh banyaknya keluarga yang lebih sejahtera berjumlah 81.152 dan keluarga yang belum sejahtera berjumlah 5.456 dan terlaksananya aktivitas masyarakat sehari-hari yang relatif lancar karena didukung oleh sarana dan prasarana umum yang memadai seperti sarana jalan, listrik, air bersih dan telekomunikasi. Keberhasilan ini tentunya memberikan dampak positif terhadap ketahanan wilayah Kota Yogyakarta yang meliputi, ketahanan pertahanan keamanan, ketahanan ekonomi, ketahanan idiologi, ketahanan politik serta ketahanan sosial budaya. Untuk lebih memaksimalkan peran Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menjaga stabilitas sosial masyarakatnya yang sangat pluralistik, perlu adanya pembenahan dalam lingkungan pemerintah yang belum maksimal seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah, perbaikan manajemen birokrasi, penambahan jumlah personil dalam lingkungan pemerintah dan pemerintah kota harus dapat menindak secara tegas masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum tanpa pandang buluh, demi tercapainya stabilitas sosial masyarakat Kota Yogyakarta yang lebih baik lagi kedepannya.

This study aims to know and understand more about the city government's role in maintaining social stability in a pluralistic society in city of Yogyakarta and their implications for regional security. This research uses descriptive method that seeks to create a systematic description, factual and accurate representation of the facts and nature of population or a particular object, by way of collecting data through observation, interviews and documentation study by studying documents available to the research object. The results showed that, the city government could play a role in maintaining social stability in a very pluralistic society in the city of Yogyakarta, although there are still constraints faced by the city government in carrying out their duties and functions. Being from the city government's success can be seen from the city faces a relatively stable and under control, with marked by crime and breach of the very low from year to year which, in the year 2004 amounted to 515 cases in 2005 amounted to 384 cases in 2006 and decreased only 108 cases. Figures toddler malnutrition has decreased from 582 people in 2004, dropped to 570 people in 2005. In the year 2005 the number of poor in the city of Yogyakarta as many as 67,226 inhabitants, whereas in the year 2004 is as much as 70,667 inhabitants or decreased by 4.87%. Economy continues to improve society, marked by a number of more prosperous families numbering 81,152 and prosperous family that had numbered 5456 and the implementation of activities of daily society is relatively well supported by public infrastructure such as adequate roads, electricity, clean water and telecommunications. This success is certainly a positive impact on regional security which includes the City of Yogyakarta, the resilience of defense and security, economic resilience, resilience ideology, political security and socio-cultural resistance. To further maximize the role of the Municipality of Yogyakarta in maintaining social stability in a very pluralistic society, there is need for improvement in the government environment that is not maximized as improving the quality of human resources of government officials, bureaucratic management improvements, the addition of personnel in environmental and municipal governments should be able to take action community explicitly violated the law regardless of the reed, for the sake of social stability Yogyakarta city an even better future.

Kata Kunci : Peran,Pemerintah,Pluralistik,Stabilitas sosial,Ketahanan wilayah,Fun,Government,pluralistic,Social Stability,Security Area.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.