Laporkan Masalah

Evaluasi penggunaan nutrisi parenteral pada pasien penyakit hati dan ginjal kronis

PURNOMO, Heru Dwi, Dra. Widyati, M.Clin. Pharm., Apt

2009 | Tesis | S2 Magister Farmasi Klinik

Latar Belakang : Pada pasien dengan penyakit kronis seperti penyakit ginjal kronis dan penyakit hati kronis te rjadi ketidakseimbangan nutrisi. Ke tepatan pemberian nutrisi pada penyakit kronis dapat memperbaiki kualitas hi dup pasien, meningkatkan angka harapan hidup dan memperlambat progresifitas penyakit. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan terapi nutrisi parenteral yang merupakan suatu bentuk suatu asuhan kefa rmasian guna peningkatan capaian terapi yang berfokus pada penilaian dan perbaikan penggunaan obat untuk mencapai tujuan terapi yang optimal Metode : Penelitian ini dilaksanakan dengan ra ncangan studi observasional, dengan mengumpulkan data secara prospektif kemudian dianalisis secara deskriptif, pada pemberian nutrisi parenteral perifer se lama periode Nopember 2008 sampai Februari 2009. Pengambilan data dimulai dengan pemantauan penggunaan nutrisi parenteral perifer pada pasien dengan diagnosis penyakit hati kronis dan penyakit ginjal kronis, diikuti penelusuran rekam medik dan catatan keperawatan. Pemantauan pasien di bang sal rawat inap meliputi kondisi klinis pasien, hasil pemeriksaan laboratorium, pemantauan ef ek samping yang mungkin dapat terjadi akibat pemberian nutrisi parenteral perifer. Hasil dan Kesimpulan : Sebanyak 39 kasus menunjukan pasien c hronic liver disease (CLD) sebesar 43,5 % dan kasus c hronic kidney disease (CKD) 56,5%. Nutrisi pa renteral perifer dengan kandungan asam amino rantai cabang (AARC) paling banyak digunakan yaitu sebesar 87,2% dan nutrisi parenteral dengan kandungan asam amino esensial (AAE) sebesar 12,8%. Pemberian nutrisi parenteral pada pasien CLD seluruhnya tidak sesuai sedangkan pada pasien CKD yang sesuai indikasi pemberiannya adal ah sebesar 12,8 %. Pemberian nu trisi parenteral pada pasien penyakit hati kronis tidak memberikan pengar uh terhadap peningkatan kadar serum albumin (p>0,05). Pemberian nutrisi parenteral pada penyakit ginjal kronis yang sesuai indikasi berdampak pada penurunan kadar BUN rata-rat a 66,7%. Sedangkan pemberia n nutrisi yang tidak sesuai indikasi berdampak pada peningkatan kadar BUN (p< 0,05). Efek samping pemberian nutrisi parenteral terjadi pada kelompok pasien penyakit ginjal kr onis yang tidak sesuai indikasi berupa peningkatan kadar BUN.

Background: In patients with chronic diseases such as kidney and liver diseases there is imbalance in nutrition. Accuracy in the supply of nutrition in chronic diseases can improve the quality of life of the patient, increase life expectancy and slow down disease progressiveness. Objective: The study aimed to evaluate the use of parenteral nutrition therapy as a form of pharmaceutical care to increase therapeutic target that focused on assessment and improvement in drug use to reach optimal patient outcomes. Method: The study used observational study design and prospective data that were analyzed descriptively in the supply of peripheral parenteral nutrition from November 2008 to February 2009. Data were obtained from the monitoring of peripheral parenteral nutrition use in pati ents diagnosed as ha ving chronic kidney and liver diseases, followed with the search of medical records and nursing documentation. Monitoring of patients at inpatient wards included clinical condition of the patients, result of laboratory examination, monitoring of side effects that might happen due to the supply of peripheral parenteral nutrition. Result and Conclusion: Out of 39 inclusion cases, 43.5% had chronic liver disease and 56.5% had chronic kidney di sease. Peripheral parenteral nutrition mostly contained branched chain amino acids high concentration (BCAA) 87.2% and essential amino acids (EAA) 12.8%. Th e of use of parenteral nutrition in patients with CLD were not relevant and in patients with CKD was 12.8% relevant. In patients with chronic liver disease there was no significant effect to increase albumin serum level (p>0.05) after the supply of parenteral nutrition.There was significant effect of relevance of nutrition supply to the decrease of BUN average 66,7% in patien ts with chronic kidney disease. Side effect caused by irrelevance in the supply of parenteral nutrition was significant increase of BUN level (p<0.05) in patients with chronic kidney disease.

Kata Kunci : Nutrisi parenteral,Chronic liver disease (CLD),Chronic kidney disease (CKD), Parenteral Nutrition, Chronic Liver Disease, Chronic Kidney Diseas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.