Laporkan Masalah

Adaptasi perilaku masyarakat pesisir pantai dalam pengelolaan sampah terhadap perubahan lingkungan :: Studi kasus masyarakat Kelurahan Gamalama dan Kelurahan Makasar Timur Kota Ternate

MOHAMAD, Musli, Ir. Leksono Probo Subanu, MURP., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Pelaksanaan reklamasi pesisir pantai guna penataan, perkembangan, dan perluasan wilayah Kota Ternate merupakan permasalahan yang menarik untuk dicermati. Masalah reklamasi di Kota Ternate tidak hanya menyangkut tata ruang, pertumbuhan ekonomi, dan penataan suatu daerah, akan tetapi pelaksanaan reklamasi pesisir pantai Kota Ternate juga menyangkut masalah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Seperti diketahui bahwa sebelum reklamasi pantai, masyarakat pesisir pantai Kota Ternate sudah terbiasa membuang sampah langsung ke laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sikap dan perilaku masyarakat Kota Ternate dalam pengelolaan sampah khususnya di Kelurahan Gamalama dan Kelurahan Makasar Timur menanggapi perubahan fisik lingkungan. Untuk mendeskripsikan dan merumuskan konsep sesuai dengan tujuan penelitian, digunakan metode deduktif-kualitatif. Analisis data dilakukan secara induktif berlandaskan paradigma fenomenologi, sehingga hasil penelitian diharapkan mampu mendeskripsikan fenomena sebagai sesuatu yang empiris berdasarkan atas kenyataan kehidupan sehari-hari sebagai realita utama. Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan sikap dan perilaku masyarakat pesisir pantai dalam pengelolaan sampah tidak terjadi perubahan. Ada beberapa masyarakat yang bisa beradaptasi dalam pengelolaan sampah, namun sebagian besar masyarakat berperilaku seperti sebelum terjadinya reklamasi yaitu, tetap membuang sampah ke laut. Hal ini disebabkan sarana dan prasarana pengelolaan sampah dirasakan masih kurang, sehingga mereka malas untuk beradaptasi. Perilaku pribadi masyarakat pesisir pantai ada yang berubah, namun secara keseluruhan belum ada perubahan karena masyarakat masih membuang sampah di laut. Hal ini karena belum adanya peraturan yang tegas mengenai larangan membuang sampah di laut. Persepsi masyarakat terhadap reklamasi pantai pada umumnya menerima karena sudah kebijakan dari pemerintah, namun masyarakat meminta agar lebih ditingkatkan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Salama ini masyarakat malas membuang sampah ke kontainer atau TPS karena jaraknya yang jauh. Motivasi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara umum masih kurang, namun ada sebagian warga masyarakat yang termotivasi untuk melakukan pengelolaan sampah secara baik, yaitu dengan membungkus sampah atau memasukkan ke dalam karung dan membuangnya ke TPS terdekat. Penelitian ini merekomendasikan diperlukan kesiapan adaptasi dari masyarakat. Pengelolaan sampah akibat perubahan lingkungan memerlukan penanganan yang terpadu dan seksama, terutama menyangkut masalah kehidupan sosial-budaya masyarakat.

The implementation of beach reclamation for spatial arrangement, development and regional expansion of Ternate City is an interesting issue to study. The issue on beach reclamation in Ternate City does not only deal with spatial planning, economic growth and regional arrangement, but more importantly with people’s attitude on waste management. As widely known before the beach reclamation was conducted, the people in coastal regions in Ternate City tended to throw waste into the sea. The research aims to know the change on the attitude and behavior of the people in Ternate in waste management especially in Gamalama and East Makasar villages in responding to the physical environment change. The deductive-qualitative method was used to describe and formulate the concept in accordance with the research objective. The data analysis was conducted inductively, based on the phenomenology paradigm. Hence, the research result is expected to be able to describe a phenomenon as something empirical, based on the daily life which serves as the main reality. Based on the results of research and study, it is concluded that the people’s attitude and behavior in waste management do not change. Some people manage to adapt to the waste management program, but generally the people’s attitude do not change significantly as before the beach reclamation was conducted. They still throw waste into the sea, caused by insufficient number of waste disposal facilitates so the people seem reluctant to adapt. Several people individually change their behavior, but most of the people still throw waste into the sea. It is also caused by a lack of strict rules concerning the prohibition of throwing waste into the sea. Most people generally can accept the beach reclamation policy as it is already stipulated by the government, but they ask for more waste disposal facilities. The people tend to reluctantly collect their waste to containers or temporary storage site (TPS) as they are located far away from their houses. In general the people still posses low motivation in waste management, even though several people in the community are already motivated to manage the waste well, for instance, by wrapping the waste or putting the waste in the sack and then take it to the nearest temporary storage site. The research recommends the need of people’s readiness to adapt. The waste management due to the environmental change requires an integrated and careful management program, especially concerning the socio-cultural aspects of people.

Kata Kunci : Sampah,Perilaku,Masyarakat, Waste, Attitude, People


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.