Laporkan Masalah

Pendidikan Agama Berwawasan Pluralis :: Studi atas Pendidikan Agama di SMP Madania (Bogor) dan SMP Pangudiluhur II (Yogyakarta)

RAHMAWATI, Pdt Aristarchus Sukarto

2007 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan menganalisa tentang pendidikan agama berwawasan pluralis terhadap studi pendidikan agama. Dalam penelitian ini, sekolah yang peneliti jadikan obyek adalah SMP Madania yang terletak di Bogor dan SMP Pangudiluhur II yang terletak di Yogyakarta. Penelitian yang berfokus pada pendidikan agama di kedua sekolah ini penulis lakukan, mengingat beberapa pandangan sarjana yang mengatakan bahwa pendidikan agama telah gagal mendidik anak bangsa, dengan memberikan materi yang bersifat indoktrinasi sehingga anak didik tidak memiliki pandangan inklusif (terbuka) terhadap agama lainnya, dan hal inilah yang dapat menimbulkan konflik. Dengan demikian, peneliti berasumsi bahwa melakukan kajian atau penelitian akan pendidikan agama bewawasan pluralis menjadi penting karena dengan pendidikan ini diharapkan guru dapat mengajarkan anak didik untuk bersikap menghormati, menghargai dan bersifat terbuka (inklusif) terhadap agama orang lain yang berbeda, sehingga hal ini akan membuat mind-set mereka selalu terbuka kepada siapa pun, di mana pun dan apa pun agamanya, respek terhadap masyarakat sekitar, mementingkan kepentingan orang banyak dan tidak hanya mementingkan keselamatan individual (eksklusif) sehingga mampu menjaga keharmonisan dan kerukunan anatar umat beragama, dan akan terlihat lagi suasana kedamaian di negara kita tercinta ini. Dalam penelitian ini, penulis telah menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan instrument-instrument data yang berasal dari data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari para informan selama masa penelitian berlangsung, observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun kerangka teori yang peneliti jadikan acuan adalah adalah enam item yang merupakan faktor pendukung dalam dunia pendidikan yaitu : guru, murid, media atau fasilitas, lingkungan, metode, dan materi atau kurikulum. Kerangka teori tersebut telah peneliti gunakan alat untuk menganalisa proses pembelajaran pendidikan agama yang berwawasan pluralis di kedua lembaga pendidikan tersebut di atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sekolah tersebut telah mengajarkan pendidikan agama yang berwawasan pluralis, meskipun tentunya perlu ada penyempurnaan yang lebih baik, agar tujuan dari pendidikan agama berwawasan pluralis ini akan lebih mengena kepada siswanya.

The aim of this research is know, see and understand and analyse, whether the two schools (Madania and Pangudiluhur II) teach the students about pluralistic religious education such that the students have a good understanding about other religions, so they can live inclusively and even pluralist. According to my assumption, this kind of research is very important, at least to avoid some arguments that religious education has failed to educate students, because the material or curriculum that is used educate them only contains dogmatic teaching. Based on my explanation above, there are two research questions for the focus of this research : What the theological and cultural foundations in both schools dealing with pluralistic values for their students, and how the learning process in both schools is conducted (including the teachers, students, media/facilities, curriculum, method, and environment). To analyze this research, I would like to use Prof. Sutari Barnadib statement that there are four items to judge the quality of education in an institution could be run very well : teachers, students, media and environment. another two items also mentioned by Ma’arif : curriculum and method. So, I used six items to analyze my research in Madania and Pangudiluhur II Junior High School. Based on the problems and questions of the research that will be examined, this research needs to be described and analyzed through qualitative analysis. In order to provide data, this research will use data from the secondary data, observations and interviews. In terms of secondary data, I will review some books related to the theme such as “Pendidikan Pluralisme” (Ma’arif 2004), “Religious Education in the Context of Plurality” (Jackson, 2000) etc., as well as recording and documentaries, which were gained through the research. Secondly, the data was collected by observation in the learning process at class. As long as my observation when I did the research, I have interviewed 4 teachers and 3 students in Madania, while in Pangudiluhur II there are 2 teachers and 2 students are being interviewed. In the process of analysis, there are three methods I used, i.e. descriptive to explain the figure of those two schools, category to examine whether or not Madania and Pangudiluhur II school apply pluralistic religious teaching and logic method, which is used to get the similarity and the differences between pluralistic religious teaching in both schools. As a result, this research showed that those of two schools have teach and motivate students in pluralistic religious education by well. Even more, those are still need perfection.

Kata Kunci : Pendidikan Agama,Pluralisme,Lembaga pendidikan Islam dan Kristen,religious education, exclusive, inclusive, pluralist.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.