Laporkan Masalah

Pengaruh pengeluaran pemerintah dan investasi swasta sektor pariwisata terhadap penyebaran tenaga kerja di Provinsi Bali Tahun 2002-2005

MUSTIKA, Made Dwi Setyadhi, Prof.Dr. Nopirin, MA

2007 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Penelitian ini membahas tentang pengaruh pengeluaran pemerintah dan investasi swasta sektor pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali tahun 2002-2005. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang terdiri dari realisasi pengeluaran pemerintah sektor pariwisata, investasi swasta sektor pariwisata, dan penyerapan tenaga kerja di 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali. Data tersebut diperoleh dari Biro Keuangan Setda Provinsi Bali, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bali, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, dan BPS Provinsi Bali. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian/penggolongan kabupaten/kota di Provinsi Bali berdasarkan rata-rata investasi swasta sektor pariwisata dan penyerapan tenaga kerja tahun 2002-2005, serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah dan investasi swasta sektor pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali tahun 2002-2005. Hasil analisis dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Kabupaten Badung, Kabupaten Karangasem, dan Kota Denpasar merupakan daerah yang memiliki investasi swasta sektor pariwisata dan juga penyerapan tenaga kerja yang lebih tinggi daripada rata-rata Provinsi Bali. Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Bangli merupakan daerah yang memiliki investasi swasta sektor pariwisata dan juga penyerapan tenaga kerja yang lebih rendah daripada rata-rata Provinsi Bali. 2. Pengeluaran pemerintah sektor pariwisata secara parsial tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali tahun 2002-2005. Investasi swasta sektor pariwisata secara parsial berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali tahun 2002-2005. Apabila investasi swasta sektor pariwisata naik sebesar Rp1 miliar, maka akan menyerap tenaga kerja sebanyak 11 orang. Hal itu berarti bahwa untuk menyerap 1 orang tenaga kerja, dibutuhkan investasi swasta sektor pariwisata sebesar Rp100 juta.

This research discuss about influences of government expenditure and private invesment of tourism sector to labour absorbtion in Bali Province for the year 2002- 2005. The data used are secondary data, consisted of government expenditure on tourism sector, private invesment on tourism sector, and labour absorbtion in 9 regencies/city in Bali Province. The data obtained from Monetary Bureau of Setda of Bali Province, BKPMD of Bali Province, Labour Office of Bali Province, and BPS of Bali Province. This research was aimed to find out how regencies/city classification in Bali Province, based on mean of private invesment on tourism sector and labour absorbtion for the year 2002-2005. And also to know how the influences of government expenditure and private invesment of tourism sector to labour absorbtion in Bali Province for the year 2002-2005. The result of the research could be elaborated as follows. 1. Badung Regency, Karangasem Regency, and Denpasar City are owning private invesment of tourism sector and labour absorbtion level higher than mean of Bali Province. Jembrana Regency and Bangli Regency are owning private invesment of tourism sector and labour absorbtion level lower than mean of Bali Province. 2. Government expenditure of tourism sector by parsial do not have an effect on labour absorbtion in Bali Province for the year 2002-2005. Private invesment of tourism sector by parsial have a positive effect on labour absorbtion in Bali Province for the year 2002-2005. If private invesment of tourism sector go up Rp1 billion, it will absorb the labour as much 11 people. So, to absorb 1 labour, is required by private invesment of tourism sector equal to Rp100 million.

Kata Kunci : Investasi dan Pengeluaran Pemerintah,Penyerapan Tenaga Kerja


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.