Laporkan Masalah

Strategi bersaing Simpati Telkomsel untuk memantapkan posisinya sebagai Market Leader dalam pasar Kartu Prabayar di Indonesia

YULIANTI, Tjut Rafika, Gudono, Dr.,MBA

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan telekomunikasi dari tahun ke tahun semakin penting dan berguna bagi masyarakat pengguna telepon seluler. Saat ini perusahaan jasa pelayanan telekomunikasi di Indonesia kian marak, terbukti dengan ketatnya persaingan dari para operator seluler yang berlombalomba untuk membuktikan bahwa mereka memang ahli di bidangnya. Indonesia sendiri, menunjukan jumlah pelanggan ponsel yang berbasis GSM ini terus meningkat. Suksesnya ponsel berbasis GSM semakin terlihat pada akhir tahun 2002 ditandai dengan jumlah pelanggan fix line sebesar 8 juta pelanggan. Perkembangan jumlah pelanggan ponsel ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pasar yang tersedia masih banyak yang belum terlayani. Dengan melihat angka penetrasinya yang masih rendah, yaitu hanya sekitar 5-6 % dari jumlah penduduk sekitar 210 juta jiwa, diperkirakan pelanggan ponsel masih dapat mencapai sekitar 20 juta pelanggan. Sebagai pemimpin pasar, kemampuan PT Telkomsel dalam mempertahankan pasarnya boleh dibilang hebat, apalagi dalam kondisi persaingan pasar yang semakin ketat. Tidak hanya dilihat dari jumlah pemain di bisnis seluler yang semakin banyak, tapi juga seiring dengan masuknya sejumlah perusahaan operator seluler baru berbasis CDMA. Selain itu, tingkat persaingan antar operator dalam berebut pelanggan pun semakin keras. Persaingan yang terjadi, tidak lagi hanya berkaitan dengan adu kecanggihan teknologi dan keunggulan produk yang mereka miliki tetapi sudah mengarah “perang harga”. Dengan demikian, hal ini membuat PT Telkomsel harus mengembangkan strateginya. Pada akhirnya tujuan yang akan dicapai adalah mempertahankan market leader dan penguasaan terhadap pasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan eksternal dan internal terhadap strategi yang selama ini sudah diterapkan PT Telkomsel. Sebagai alat analisis penulis menggunakan five forces model dari Porter untuk menganalisis posisi perusahaan dalam industri. Untuk analisis lingkungan Internal hasilnya nanti adalah untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kemudian untuk menganalisis posisi perusahaan alat yang digunakan adalah analisis SWOT. Dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa kondisi perekonomian yang semakin merosot serta gonjang-ganjing politik tidak berpengaruh terhadap operator seluler ini. Sementara hasil dari analisis SWOT menunjukan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh kartu pra bayar simPATI sangatlah besar bil;a dibandingkan dengan kelemahannya. Startegi fokus yang selama ini sudah dijalankan oleh PT Telkomsel sudah sangat baik, tetapi disarankan untuk menambahkan strategi pertumbuhan Agresif untuk membidik pelanggan baru yang sangat potensial.

The increase of telecommunication services from year to year is getting important and usefull for cellular users. Nowdays, the telecommunication services company in Indonesia is more develop, it can be seen by the rapid competition of celluler operators in order to prove that which one of them is the most sophitiscated operator in Indonesia. In Indonesia it self, shows the increasing number of GSM base-mobile phone users. The success of GSM base mobile phone was getting obvious in the end of year 2002 with the 8 million fix line users. The growth of mobile phone users are is predicated to increase because, there is still idle market that has not been served yet. According to the low penetration number which is 5%-6% of the million Indonesian citizen, the prediction of mobile phone users still able to reach approximately 20 million users. As the market leader, the ability of PT Telkomsel is superb in keeping its market. PT Telkomsel able to survive not only with the several competitors of GSM network providers but, with the CDMA network provider company as well. Now, the competition between operators is high. The competition not only sophisticated and leading product related but, it has lead to price competitive. The competition has driven PT Telkomsel to expand its strategy in order to resist the market leader and leading the market. The riset is done in to be able to know the internal and external effect to the strategies which has been applied by PT Telkomsel. As the analyzing media, the writer applying Porte’s five forces model to analise the position of the company in the industry. The outcome of the internal analyses is to detect the company’s strength and weakness. And then, SWOT analyses is applied to analise the company’s position. The outcome of the riset that decreasing economical and political climate affect this celluler operator. In the mean time, the SWOT outcome shows the power of simPATI card product is much greater if we compare to its weakness. The focus strategy which has being applied by the company showing a great result. Yet still, PT Telkomsel is suggested to adding aggressive growth strategy to aim new potential customers.

Kata Kunci : Strategi Bersaing,Market Leader,Kartu Prabayar, Competitive strategy, simPATI Telkomsel, Market leader


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.