Laporkan Masalah

Hubungan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dengan Berat Badan Lahir (BBLR) Bayi di Kabupaten Bantul

WIJOYO, Dwi Indrayani, Prof.dr. Hamam Hadi, MS,Sc.D

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang. Status gizi ibu ham il berpengaruh terhadap kualitas bayi yang dilahirkan. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (KEK) akan melahirkan bayi dengan berat lahir lebih rendah, serta memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan BBLR (<2500 gram). Hasil penelitian BANPO (Bantul Anemia and Pregnancy Outcomes), menunjukkan prevalensi KEK pada ibu hamil di Kabupaten Bantul cukup tinggi, yaitu 26,34 %. Tujuan. Mengetahui hubungan KEK pada ibu hamil dengan berat badan lahir (BBL) bayi di Kabupaten Bantul. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan Kohort Retrospektif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari penelitian BANPO yang dilaksanakan di Kabupaten Bantul dengan jumlah subjek 239 ib u hamil, terdiri dari 63 ibu hamil menderita KEK dan 176 ibu hamil non KEK. Hasil Penelitian. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ibu hamil menderita KEK melahirkan bayi dengan BBL lebih rendah dibanding ibu non KEK. BBL bayi dari kelompok KEK sebesar 3034,92±419,06 gram sedangkan pada kelompok non KEK sebesar 3168,24±441,61 gram. Perbedaan ini bermakna secara statistik (P<0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan IMT, paritas, dan umur kehamilan merupakan variabel yang signifikan berhubungan dengan BBL bayi (P<0,05), namun demikian hanya variabel umur kehamilan yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian BBLR (P<0,05). Kesimpulan. Ibu hamil menderita KEK melahirkan bayi dengan BBL lebih rendah dibandingkan ibu non KEK, akan tetapi status KEK ibu hamil tidak berhubungan dengan kejadian BBLR. Umur kehamilan merupakan variabel yang berhubungan dengan BBL bayi maupun kejadian BBLR.

Background. Maternal nutrition status has implication on the quality of infant. It was reported that pregnant women suffered from Chronic Energy Malnutrition (CEM) delivered baby with lower birth weight and it has higher risk to deliver Low Birth Weight (LBW) baby (<2500 gram). BANPO (Bantul Anemia and Pregnancy Outcomes) research reported that the prevalence of maternal CEM in Bantul District was high, 26,34 %. Objective. This study was conducted to analyse the relationship between maternal chronic energy malnutrition (CEM) and birth weight in Bantul District. Study Design. This study was Retrospective Cohort. Data used from BANPO research which conducted in Bantul District with 239 sample of pregnant women, consist of 63 women with CEM and 176 Non CEM. Result. Bivariate analysis showed that pregnant women suffered from CEM delivered baby with lower birth weight than those Non CEM women. Baby birth weight from CEM group was 3034,92±419,06 gram, and Non CEM group was 3168,24±441,61 gram. This result was statistically significant (P<0,05). Multivariate analysis showed that BMI (Body Mass Index), parity, and gestational age had significant relation with birth weight (P<0,05), but only gestational age had significant relation with LBW case (P<0,05). Conclusion. Pregnant women suffered from CEM delivered baby with lower birth weight than those Non CEM women. Maternal CEM had not significant relation with birth weight. Gestational age had significant relation with birth weight and LBW case.

Kata Kunci : Gizi Ibu Hamil,Kurang Energi Kronis,BBLR, CEM, pregnant women, birth weight


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.