Laporkan Masalah

Evaluasi kualitas lingkungan kolam pengendap lumpur pada lahan penimbunan tanah di luar areal penambangan batubara :: Kasus Tambang Batubara wilayah Muara Tiga Besar Utara Kabupaten Lahat Sumatera Selatan

ALFIANSYAH, Muhammad Dodi, Drs. Tukidal Yunianto, M.Sc

2004 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan (Magister Pengelolaan Lingkunga

Aktivitas penambangan batubara selain untuk mendapatkan batubara juga harus melakukan rehabilitasi lahan yang telah rusak dengan cara reklamasi dan revegetasi. Kegiatan reklamasi akan menyebabkan terjadinya rehabilitasi ekosistem yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas fisik dan kimia air serta keanekaragaman plankton pada kolam pengendap Lumpur (KPL), perubahan kualitas air pada Sungai Tabu dan untuk mengetahui persepsi masyarakat desa Sirah Pulau mengenai kualitas air yang berasal dari kolam pengendap lumpur. Metode pengambilan sampel air dan plankton pada KPL menggunakan metode Stratified Purposive Sampling dengan stratanya adalah lahan 1, lahan 2 dan lahan 3, sedangkan pada Sungai Tabu menggunakan metode Proporsional Purposive Sampling. Sampel responden masyarakat didapat dengan mengunakan metode Proporsional Random Sampling dimana responden diambil berdasarkan jenis mata pencaharian sebanyak 10% pada masing-masing jenis mata pencaharian. Penelitian ini dilakukan gabungan antara penelitian fisik dan biotik baik di lapangan, uji laboratorium, dan penelitian sosial dengan metode survei. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas air pada KPL belum sepenuhnya sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan yang ditunjukkan pada KPL 2 terutama parameter pH dan TSS serta indeks keanekaragaman plankton yang menunjukkan bahwa air tercemar ringan. Kualitas air Sungai Tabu telah terjadi penurunan terutama pada badan air setelah limbah dilepaskan. Persepsi masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat desa Sirah Pulau menyatakan bahwa kualitas air dari kolam pengendap lumpur adalah jelek yaitu sebesar 45,45%.

The activity of coal mining besides to get the coal also have conduct to rehabilitate the farm that destroyed by reclamation and revegetation. Reclamation activity will cause the happening of ecosystem rehabilitating which in the end will improve the environmental quality. This research aim to evaluate the physical quality and water chemistry also plankton variety of mud precipitate pool (KPL), water quality changes in Tabu River and to know the perception of Sirah Island countryside society concerning water quality that coming from mud precipitate pool. Intake method of water and plankton sample at KPL use the Stratified Purposive Sampling method with its strata is farm 1, farm 2 and farm 3, while at Tabu River use the Proportional Purposive Sampling method. The Sample of society responder got by using the Proportional Random Sampling method where responder taken based on the type of work as much 10% in each type of work. In this research conducted a merger between physical and biotic research either in field, laboratory test, and social research with the survey method. From the result of this research got that the water quality at KPL not yet fully appropriate with the quality of specified material which showed at KPL 2, especially pH and TSS parameter also the index of plankton variety indicating that the water being dirty. Water quality of Tabu River have been declined, especially in water body after waste being discharged. Society perception indicate that the most society of Sirah Pulau countryside express that water quality from mud precipitate pool is bad that is equal to 45,45%.

Kata Kunci : kualitas air, keanekaragaman jenis plankton, persepsi masyarakat, kolam pengendap lumpur, water quality, the variety of plankton type, society perception, the mud precipitate pool


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.