Laporkan Masalah

Kajian kompresibilitas tanah gambut Tumbang Nusa-Kalimantan Tengah ditinjau sebagai landasan badan jalan

NAHAN, Berkim Irfena, Dr.Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng.,DEA

2004 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Tanah gambut merupakan tanah lunak yang terbentuk dari bahan organik yang berasal dari hancuran / pelapukan vegetasi hutan generasi sebelumnya. Tanah ini memiliki kapasitas dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi, sehingga kurang baik untuk pondasi bangunan maupun pekerjaan sipil lainnya. Agar tanah gambut dapat dimanfaatkan sebagai landasan badan jalan perlu diteliti besarnya kompresibilitas / pemampatan yang terjadi sehingga dapat ditentukan tinggi timbunan yang sesuai dengan kemampuan tanah gambut itu. Pada penelitian ini, dengan mengambil sampel tanah gambut dari Tumbang Nusa (Kalimantan Tengah) diuji kembang susut dan besar penurunan yang terjadi. Kandungan bahan organik pada tanah itu sebesar 92,32 % dan kadar abu sebesar 7,68 % serta kadar serat sebelum digosok 74 % dan setelah digosok 64 %, kadar air awal 241,59 %, berat volume 5,93 kN/m3, berat volume kering rerata 2,51 kN/m3, specific Gravity 1,4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah gambut Tumbang Nusa diklasifikasikan sebagai gambut berserat dengan kandungan abu sedang atau fibrous peat with medium ash content. Pada kadar air awal rendah (54 %) potensi pengembangan gambut sebesar 1,42 %, sedangkan pada kadar air awal tinggi (81 %) potensi pengembangan gambut sebesar 0,93 %. Tekanan pengembangan tanah gambut maksimum sebesar 46,73 kPa. Penyusutan terbesar (0,67 %) terjadi pada kadar air awal 81 %. Semakin padat tanah gambut semakin kecil nilai permeabilitasnya

Peat is a soft soil formed by organic matter from which former plants of rain forest died became humus. It has low bearing capacity and high compressibility, so it’s not good for building foundation even other civil works. To use peat soil as a foundation of road it’s necessary to do research on compressibility so we can defined height of embankment which proper with its capability. In this research, sample was taken from Tumbang Nusa (Central Kalimantan Province) and tested with respect to shrinkage, swelling and consolidation. The soil had 92.32 % organic content and 7.68 % ash content, 74 % fiber content before scrubbed and 64 % after, 241.59 % initial moisture content, 5.93 kN/m3 average unit weight, 2.51 kN/m3 dry unit weight, 1.4 specific gravity. Result of test showed Tumbang Nusa’s peat was classified as fibrous peat with medium ash content. With low initial moisture content (54 %) it had 1.42 % swelling potential, on the high initial moisture (81 %) swelling potential recorded 0.93 %. The maximum peat swelling pressure was 46.73 kPa. The largest shrinkage (0.67 %) happened at 81 % initial moisture content. The solid peat soil the lower permeability value.

Kata Kunci : Konstruksi Jalan,Tanah Gambut,Badan Jalan, peat, swelling potential, swelling pressure, shrinkage, consolidation, permeability


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.