Laporkan Masalah

Evaluasi kelayakan usaha Pabrik Minyak Kayu Putih 'Sendang Mole' Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta

CAHYOWATI, Dyah Savitri, Dr.Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, MS

2004 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji unit pengolah minyak kayu putih, proses, kemampuan produksi dan efisiensinya, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya di pabrik minyak kayu putih ‘Sendang Mole’. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metoda studi kasus dengan cara melakukan pengamatan, pencatatan, analisis dan penilaian terhadap kinerja perusahaan. Untuk pengambilan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling, yaitu menentukan dengan sengaja daerah yang akan diteliti untuk menggambarkan beberapa sifat di daerah tersebut. Pengolahan data dilakukan dalam rangka mengevaluasi kegiatan perusahaan selama 5 tahun ke belakang dan membuat cash flow dari total biaya dan manfaat selama 15 tahun ke depan. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif–deskriptif dengan mengoperasikan persamaan-persamaan dalam rumus perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal Rate of Return (IRR). Dari aspek teknis, pabrik penyulingan minyak kayu putih ‘Sendang Mole’ mempunyai lokasi usaha, lay out, infrasturktur, pengadaan bahan baku, usaha untuk mengatasi pencemaran lingkungan cukup bagus, memadai dan layak untuk menjalankan usaha. Namun ada kendala kelangkaan tenaga kerja, yang menjadikan salah satu faktor penghambat usaha pengembangan pengusahaan kayu putih. Dari apek manajerial dan administrasi, hubungan atasan dan bawahan cukup bagus, tetapi para atasan kurang mampu mengkomunikasikan tujuan, kondisi dan posisi perusahaan. Dari aspek organisasi, tingkat pendidikan para pengurus (kepala seksi) memadai. Berdasarkan perhitungan atas ketiga kriteria kelayakan ekonomi (NPV, BCR dan IRR), dapat diketahui bahwa Pabrik Sendang Mole secara finansial dan ekonomi layak untuk diteruskan operasinya. Pada analisis finansial, nilai NPV, BCR dan IRR berturut-turut adalah sebesar Rp 5.780.409.935,00; 2,3109 dan 81,60%. Sedangkan pada analisis ekonomi, nilai NPV, BCR dan IRR berturut-turut sebesar Rp 6.304.028.820,00; 2,6217 dan 86,65%. Hasil analisis sensitivitas terhadap kondisi finansial Pabrik Sendang Mole menunjukkan bahwa secara finansial dan ekonomi usaha penyulingan minyak kayu putih ‘Sendang Mole’ tidak peka terhadap kenaikan biaya produksi sebesar 5%, 10% dan 15%, dan penjualan turun 20%; atau biaya produksi naik 5%, 10% atau 15% yang disertai dengan penjualan yang turun sebesar 20%.

Kata Kunci : Agribisnis,Kelayakan Usaha,Minyak Kayu Putih


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.