Laporkan Masalah

Pertunjukan gandhang tambua dalam upacara ritual Tabuik di Pariaman Sumatera Barat

ASRIL, Prof.Dr. I Made Bandem, MA

2002 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Upacara Tabuik merupakan upacara mengenang kemartiran Husein bin Ali, cucu nabi Muhammad S.A.W. yang meninggal dalam perang Karbela di Irak 10 Muharram 61 H/10 Oktober 680 M. Upacara ini menurut tradisinya dilaksanakan setiap tahun dari tanggal satu sampai sepuluh Muharrarn di Pariaman Sumatra Barat, akan tetapi akhir-akhir ini telah berubah menjadi dari tanggal satu sampai sebelas bahkan lima belas Muharram. Upacara Tabuik berasal dari India yang dibawa oleh orang-orang etnik Cipai atau Sipahi pada akhir abad XVII, tetapi telah menjadi tradisi dan identitas budaya masyarakat Pariaman hingga kini. Upacara Tabuik terdiri dari beberapa rangkaian upacara yaitu: (1) mengambil tanah, (2) mengambil batang pisang, (3) marad& (4) mahatam, (5) mengarak jaxi-jari, (6) mengarak sorban, (7) tabuik naiak pangkek, (8) maoyak tabuik, dan (9) tabuik dibuang ke laut. Dalam setiap pelaksanaan upacara Tabuik selalu ada dua tabuik yang menjadi subjek utama, yaitu tabuik pasa dan tabuik subarang dengan pendukung upacara masing-masing. Selama pelaksanaan upacara, kedua kelompok pendukung tabuik dikondisikan berada dalam situasi yang berlawanan, bahkan ada beberapa bagian upacara yang menyajikan permainan keras berupa perkelahian mas4 antara kedua pendukung upacara. Untuk membangun situasi konflik yang menjurus menjadi bentrokan fisik, peranan gandang tambua sebuah ansambel perkusi ritmik tanpa melodi sangat menentukan. Melalui ritmeritmenya yang dilahirkan dengan suara keras, tajaxn, dan menghentak-hentak mampu mengkobarkan semangat 'hero-ik' dan 'patriotik' para pendukung upacara Tabuik, sehingga kesadaran mereka berubah menjadi menyerang lawan, dan cenderung brutal. Selain itu gandang tambua juga difungsikan untuk rnengifigi bagian upacara yang bersifat sedih dan khidmat. Penelitian ini bertujuan mengungkap peranan gandang tambua dalarn upacara Tabuik dan mengapa gandang tambua yang terpilih menjadi musik upacara

The ritual of Tabuik is a ritual commemorating the martyrdom of Husein bin Ali, the grand son of the Prophet Muhammad S.A.W. who passed away in the war of Karbela in Irak on 10 Muharram 61 H/lO October 680 AC. The ritual, according to its tradition, is carried out annually from the first to tenth Muharram in Pariaman West Sumatra, but lately it changes to the first to the eleventh or even fifteenth Muharram. The ritual originated in India and was brought to Sumatra by the people of Cipai or Sepoy ethnicity at the end of the seventeenth century, and it has become tradition and cultural identity of the people of Pariaman until today. The ritual of Tabuik consist of some rituals: (1) fetching the soil, (2) chopping down the banana plant, (3) collecting money, (4) carrying the fingers, (5) parading the fingers, (6) parading the sorban, (7) arranging the tabuik, (8) shaking the tabuik, (9) throwing tabuik to the sea. In every event of Tabuik ritual, there are always two tabuiks as main subject: tabuik pasa and tabuik subarang with their respective ritual supports. During the ritual, both supporter groups are positioned in opposing situation; there are even parts of ritual presenting hard 'game such as massive battle among both supporter groups. To build the conflicting situation leading to physical quarrel, gandang tambuu, a rhythmic percussion ensemble without melody, plays a really important role. The rhythms born out of loud, sharp, and stamping sound are able to fre up the 'heroic' and 'patriotic' spirit of the Tabuik ritual supporters. They lose their consciousness so that they attack their opponent brutally. Additionally, gandung tumbua serves as accompaniment of the gloomy and mournful part of the ritual. The purpose of the research is to find out the role that gandang tambua plays in the ritual of Tabuik and why gandattg tambua is chosen as musical instrument of the ritual.

Kata Kunci : Musik Tradisional,Gandang Tambua,Upacara Tabuik,Sumatera Barat, Tabuik ritual, gandang tambua, heroic, and patriotic


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.