Laporkan Masalah

KEGIATAN PEMETAAN DAN PEMBUATAN PETA SITUASI SKALA BESAR DENGAN METODE TERISTRIS, DAERAH DUKUH CUNGKRUNGAN DESA BELUK KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH

NICO KHAROLLIS, Bambang Kun Cahyono., S.T., M.Sc.

2019 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK GEOMATIKA

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan manusia akan data geospasial menjadi sangat besar. Penyajian data geospasial yang paling baik dan paling mudah dimengerti oleh masyarakat secara umum adalah peta. Jenis peta yang paling banyak digunakan sebagai dasar kebijakan pembangunan adalah peta situasi. Melihat masih sedikitnya daerah-daerah di kawasan repubik indonesia yang sudah terpetakan dengan skala yang besar yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai penentuan kebijakan pembangunan dalam lingkup dusun maupun kelurahan. Sehingga dalam kegiatan ini akan dilakukan pemetaan situasi skala besar dengan metode teristris dalam lingkup dusun dan kelurahan. Pemetaan situasi dengan metode teristris ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Dimulai dari tahap persiapan, pengukuran lapangan, pengolahan data, penyajian data, dan pengujian peta. Tahap persiapan yaitu penyegaran materi serta penjelasan tentang TOR (Term Of Reference) yang diterapkan pada pengukuran, tahap pengukuran lapangan adalah tahap pembuatan serta pengukuran kerangka kontol di lapangan baik kerangka kontrol horizontal (KKH) maupun kerangka kontrol vertikal (KKV), pengukuran orientasi atau azimuth dan dilanjutkan dengan pengukuran detil baik detail planimetrim maupun detail ketinggian. Tahap penyajian data dilakukan diatas kertas gambar dan dilakuan menggunakan perangkat lunak komputer, dan tahap pengujian peta dilakukan untuk mengetahui kualitas peta situasi yang sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya atau belum. Hasil akhir yang didapatkan adalah peta situasi skala 1:500 dangan lokasi di Dukuh Cungkrungan, Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Adapun kesalahan penutup sudut (fs) adalah sebesar 26 detik dengan Akurasi linear sebesar 1:42000, dan kesalahan penutup beda tinggi sebesar 6,5 mm. kesalahan tersebut sudah memenuhi toleransi atau TOR (Term Of Reference) yang di berlakukan. Hasil pengujian peta didapatkan 90% sampel planimetri dinyatakan lolos uji dari toleransi yaitu 90%, dan 75% sampel ketinggian dinyatakan lolos uji dari toleransi 90%.

Along with the development of science, human needs for geospatial data are very large. The best and most easily understood presentation of geospatial data by the public is a map. The type of map that is most widely used as a basis for development policy is a situation map. Seeing that there are still many areas in the Indonesian republic area that have not been mapped with a large scale that should be used as a determination of development policies in hamlet and village areas. So that in this activity a large-scale situation mapping with terrestrial methods in hamlet and village areas will be carried out. Mapping the situation using the terrestrial method is carried out in several stages. Starting from the preparation stage, field measurement, data processing, data presentation, and map testing. The preparation stage is the refreshment of the material and an explanation of the Term of Reference applied to the measurement, the field measurement stage is the stage of making and measuring the dick frame in the field both horizontal control survey and vertical control survey, orientation measurement and continued with detailed measurements in both planimetric and elevation details. The data presentation stage is done on drawing paper and is done using computer software, and the map testing stage is done to determine the quality of the situation map that is in accordance with the actual situation or not. The final results obtained are a 1: 500 scale situation map with locations in Cungkrungan Hamlet, Beluk Village, Bayat District, Klaten District, Central Java Province. The corner cover error (fs) is 26 seconds with linear accuracy of 1: 42000, and the closing error of the high difference is 6.5 mm. The error has met tolerance or the Term of Reference applied. The results of map testing found that 90% of the planimetric samples passed the test with tolerance of 90%, and 75% of the sample heights passed the test with tolerance of 90%.

Kata Kunci : Pemetaan teristis, Peta situasi, Kebijakan pembangunan

  1. D3-2019-401712-abstract.pdf  
  2. D3-2019-401712-bibliography.pdf  
  3. D3-2019-401712-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2019-401712-title.pdf