Analisis Pengaruh Tekanan Air Laut terhadap Konduktivitas Air dan Flow Product di Tahap Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) saat Kondisi Abnormal di PLTU Indramayu

ALMEYDA TARA NABILLA, Isnan Nur Rifa'i, S.Si.,M.Eng

2019 | Tugas Akhir | D3 TEKNOLOGI INSTRUMENTASI

Reverse Osmosis dikenal sebagai sistem pemurnian air tawar menjadi air laut, yang menunjukkan bahwa proses ini digunakan untuk menghilangkan kadar garam dan partikel-partikel lain yang terkandung di dalam air laut. PLTU Indramayu memiliki dua tahap utama dalam pengolahan air laut di sistem Reverse Osmosis yaitu SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) dan BWRO (Brackish Water Reverse Osmosis). Pada kedua tahap tersebut, masalah yang sering terjadi berhubungan dengan nilai konduktivitas dan flow product. Pada analisis ini difokuskan pada tahap Sea Water Reverse Osmosis yang sedang dalam kondisi abnormal. Dalam hal ini, untuk menghasilkan nilai konduktivitas dan flow product yang sesuai standar, tekanan yang diberikan harus diperhatikan. Menurut manual book PLTU Indramayu nilai konduktivitas ditetapkan sebesar 1000 us/cm (rata-rata) dan flow product sebesar 80 m3/h (minimal). Saat berada dalam kondisi abnormal, hasil konduktivitas cenderung tinggi dan flow product rendah. Penelitian dilakukan pada dua buah plant reverse osmosis, yang berada dalam kondisi abnormal dan normal sebagai pembanding. Parameter tekanan yang diperhatikan ada tiga yaitu permeate pressure, concentrate pressure, dan membrane block. Hasil dari analisis yang telah dilakukan adalah tekanan berpengaruh pada nilai konduktivitas dan flow product. Tekanan paling optimal yang digunakan pada sistem yang sedang berada dalam kondisi abnormal adalah 39 - 41 bar.

Reverse Osmosis is known as a sea water purification system, this process is used to removed salt and other particles contained in the sea water. PLTU Indramayu uses two main stages in the Reverse Osmosis system, namely SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) and BWRO (Brackish Water Reverse Osmosis). In both stages, problems that often occured relate to the value of conductivity and flow product. Sea Water Reverse Osmosis which is in an abnormal condition is the main focus of this analysis. The pressures used in this stage must be considered so that the results of the conductivity and flow products can meet the required standards. According to the manual book of PLTU Indramayu, the standard for the conductivity is 1000 us/cm (average) and 80 m3/h (minimum) for flow product. When in an abnormal condition, the conductivity results tend to be high and the flow product is low. The study was conducted on two reverse osmosis plants, which were in abnormal and normal conditions (as a comparison). The pressure parameters that are observed divided into three kinds, namely permeate pressure, concentrate pressure, and membrane block. The results of the analysis that has been carried out is the conductivity values and flow product are affected by the given pressures. The most optimal pressures used in the abnormal condition is 39 - 41 bar.

Kata Kunci : konduktivitas, reverse osmosis, sea water reverse osmosis, tekanan.