Analisis Tingkat Pengungkapan Zakat dan Laporan Keuangan pada Organisasi Pengelola Zakat di Indonesia

RIZQA ARIMURTI, Singgih Wijayana, S.E., M.Sc., Ph.D.,

2019 | Tesis | MAGISTER AKUNTANSI

Penelitian ini menganalisis tingkat pengungkapan zakat dan pengungkapan laporan keuangan OPZ di Indonesia dengan menggunakan indeks pengungkapan zakat yang diadaptasi dari Samad dan Said (2016) dan pedoman PSAK 109. Analisis data menggunakan indeks pengungkapan dengan metode unweighted disclosure index. Unweighted disclosure index digunakan untuk menganalisis sampel berjumlah 12 OPZ di Indonesia. Tingkat pengungkapan diukur dengan menggunakan teknik skor berdasarkan skala dummy (1 dan 0). Tingkat pengungkapan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan kategori penilaian indeks untuk menginterpretasi tinggi-rendahnya pengungkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan zakat OPZ di Indonesia tergolong cukup baik atau menengah dengan nilai rata-rata sebesar 56,25%. OPZ yang memiliki tingkat pengungkapan tertinggi ialah BAZNAS dengan nilai sebesar 81,25%. Selanjutnya, tingkat kesesuaian OPZ dalam mengungkapkan laporan keuangan berdasarkan PSAK 109 tergolong sangat baik atau sangat tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 84,98%. OPZ yang memiliki tingkat kesesuaian tertinggi ialah BAZNAS dengan nilai pengungkapan sebesar 95,74%, kemudian LAZ Rumah Zakat Indonesia sebesar 95,14%, dan Yayasan Baitul Maal Muamalat sebesar 89,38%. Temuan ini mengindikasikan bahwa OPZ memiliki pertanggungjelasan yang tinggi kepada publik dalam mengungkapkan laporan keuangan. Akan tetapi, volume informasi dan ketersediaan informasi kepada publik belum fokus utama OPZ. Salah satu fokus penelitian ini ialah menganalisis tingkat pengungkapan zakat dan pengungkapan laporan keuangan pada OPZ di Indonesia. Belum ada penelitian yang meneliti keduanya secara bersamaan dan berfokus pada keseluruhan OPZ sebagai objek penelitian. Selain itu, desain penelitian yang berbeda dapat dijadikan landasan empiris mengenai topik pengungkapan zakat dan laporan keuangan.

This research aims to determine zakat disclosure level and financial report disclosure level of OPZs in Indonesia using the zakat disclosure index adapted from Samad and Said (2016) and PSAK Guidelines 109. Data analysis was conducted using a disclosure index with an unweighted disclosure index method. Unweighted disclosure index was used to analyze samples consisting of 12 OPZs in Indonesia. The disclosure level was measured using a scoring technique (scoring system) based on a dummy scale (1 and 0). The disclosure level was descriptively analyzed using an index scoring category to interpret the level of disclosure. The research results showed that zakat disclosure of OPZs in Indonesias exposure belong to good and medium categories with an average score of 56,25%. OPZ with the highest level of disclosure is BAZNAS with a score of 81,25%. Then, the OPZs compatibility level in disclosing financial statement based on PSAK 109 belongs to very good or very high category with an average score of 84,98%. OPZ with the highest compatibility level of BAZNAS with a disclosure score of 95,74%, and then LAZ Rumah Zakat Indonesia with 95,14%, and Yayasan Baitul Maal Muamalat with 89,38%. These findings indicate OPZs have accountability to the public in disclosing the financial statement. However, the volume of information and availability of information to the public havent become the main focus of the OPZs. One of the focuses of this research is to analyze zakat disclosure level and financial statement disclosure level of OPZs in Indonesia. There hasnt been any other research that analyzed the two simultaneously and focused on the whole OPZ as the research objects. Additionaly, the different research design used here can be made as an empirical basis of zakat and financial statement disclosure.

Kata Kunci : pengungkapan zakat, teori organisasi, good governance, organisasi pengelola zakat, PSAK 109 / zakat disclosure, organizational theory, good governance, zakat management organization, PSAK 109