Laporkan Masalah

Bertahan dalam Ketidakpastian, Resiliensi Pedagang Pasar Tradisional Nga Tu So dalam Perubahan Kota Hanoi

CAROLINE A, Dr. Wiwik Sushartami, M.A.

2019 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGI

Pembangunan yang berada di sekitar pasar Nga Tu So dalam rangka pengembangan daerah urban Hanoi berdampak pada menurunnya kondisi bangunan utama pasar. Berkebalikan dengan kondisi infrastruktur yang ada disekitarnya, di dalam bangunan utama pasar Nga Tu So sekarang terlihat seperti pasar yang sekarat yang sekarang dimanfaatkan sebagai gudang. Di tengah bangunan utama pasar terlihat seperti pasar yang sudah sekarat. Pada siang hari hanya terlihat dua orang pedagang makanan yang masih berjualan , sisanya adalah pedagang pakaian dan sepatu. Pada pagi hari terlihat pemandangan yang sangat berbeda, tidak ada pedagang pakaian dan sepatu tetapi banyak pedagang makanan yang tumpah ke trotoar sekitar pasar. Di tengah fenomena yang tengah terjadi kemudian muncul pertanyaan mengapa para pedagang makanan memilih untuk tetap berjualan di pasar Nga Tu So? Kemudian bagaimana strategi atau cara yang dilakukan oleh pedagang makanan untuk menggapai resiliensi di tengah pembangunan urban Hanoi? Penulis akan menggunakan teori resiliensi untuk membingkai tulisan ini. Secara sederhana resiliensi dalam ilmu sosial adalah bagaimana manusia merespon gangguan untuk kepentinga mereka. Pendekatan resiliensi mengakui adanya interaksi yang dinamis antara periode perubahan yang bertahap maupun periode perubahan yang mendadak. Kualitas resiliensi dari sebuah kelompok dapat dilihat dari cara mereka beradaptasi dengan gangguan dan perubahan yang ada. Agar dapat beradaptasi, para pedagang melakukan strategi berdasarkan apa yang menjadi tujuan mereka masing-masing apakah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya atau untuk berjualan dengan resiko yang seminim mungkin. Meskipun para pedagang makanan di pasar Nga Tu So memiliki stabilitas ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mereka pertahankan, pada kenyatannya mereka tidak terhindar dari masalah yang ada. Para pedagang melakukan strategi dan taktik sebagai bentuk resiliensi dalam menghadapi perubahan dan masalah yang terus terjadi akibat pembangunan dalam rangka pengembangan daerah urban Hanoi. Akan tetapi meskipun para pedagang telah melakukan berbagai strategi dan taktik, mereka akan terus berada dalam kondisi yang rentan. Kerentanan tersebut tidak dapat lepas dari para pedagang karena apa yang mereka lakukan bukan untuk menyelesaikan inti masalah yang ada yaitu tidak terlibatnya pedagang dalam perencanaan dan pembuatan regulasi yang berkaitan dengan pasar. Selama para pedagang tidak menyelesaikan masalah inti tersebut, maka mereka akan terus melakukan resiliensi sambil menggantungkan nasib kepada pemerintah.

The development around the Nga Tu So market in the context of developing Hanoi's urban area has the effect of decreasing the condition of the main building of the market. Contrary to the condition of the surrounding infrastructure, the main building in the Nga Tu So market now looks like a dying market that is now used as a warehouse. In the middle of the main building, the market looks like a dying market. During the day only two food traders were still selling, the rest were merchants in clothing and shoes. In the morning there was a very different scene, there were no clothes and shoes traders, but many food vendors spilled onto the sidewalk around the market. In the midst of a phenomenon that is happening then the question arises as to why food traders choose to continue selling in the Nga Tu So market? Then what are the strategies or methods carried out by food traders to reach resilience amid Hanoi's urban development? The author will use the theory of resilience to frame this paper. In simple terms, resilience in social sciences is how humans respond to disturbances for their interests. The resilience approach recognizes the dynamic interaction between periods of gradual change and periods of sudden change. The quality of the resilience of a group can be seen from the way they adapt to disturbances and changes. In order to adapt, the traders make a strategy based on what their respective goals are to get the maximum profit or to sell with the minimum risk. Although food traders in the Nga Tu So market have the economic, social and environmental stability that they maintain, in fact, they do not avoid the problems that exist. Traders carry out strategies and tactics as a form of resilience in facing changes and problems that continue to occur due to development in the context of developing Hanoi's urban area. But even though traders have made various strategies and tactics, they will continue to be in a vulnerable condition. This vulnerability cannot be separated from traders because what they are doing is not to solve the core of the problem that is there is no involvement of traders in planning and making regulations relating to the market. As long as the traders do not solve the core problem, they will continue to do resilience while relying on the government.

Kata Kunci : resiliensi pedagang, pasar tradisional, strategi adaptasi, taktik

  1. S2-2019-419203-abstract.pdf  
  2. S2-2019-419203-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-419203-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-419203-title.pdf